Fenomema Covid 19 & Ihktiar

Fenomema Covid 19 & Ihktiar
Tata Maulana/LIPO 
LIPO - "Pandemi" sebut salahsatu kawan yang membuat kening berkerut menyelam jauh gambaran keadaan dan situasi yang terjadi.

Benar kemudian, semua media tersiar berita betapa dunia guncang dengan hadirnya wabah yang menyebar begitu cepat dan membuat terganggu segala aktivitas.

Virus Corona, begitu nama wabah yang tersiar menggemparkan jagad dunia itu, virus yang disebut-sebut dari hewan kelelawar pertama kali muncul di negeri Wuhan, salahsatu Kota di Negara China.

Saya kemudian mereview, seperti merasa pernah membaca atau menonton atau apalah sumbernya tentang hewan bernama kelelawar ini. Binatang yang selalu keluar dimalam hari mencari makan dan kemudian pulang subuh sebelum fajar terang, tinggal dalam gua-gua gelap bergelayut, berwajah seram juga bertaring.

kemudian dari sumber itu juga menjelaskan bahwa didalam tubuh hewan ini begitu banyak menyimpan virus dan jenis-jenis bakteri yang sangat berbahaya bagi makhluk lain, terutama bagi manusia tentunya, salah satu diantaranya adalah 'virus corona' ini.

Sejurus kemudian semakin dalam akal diajak menyelam menembus kontemplasi eksistensi Tuhan dengan segala keagungan ciptaanNya. begitu tersirat dalam hati saya. 

Betapa mulia kejadian penciptaan hewan bernama 'kelelawar' ini, hidupnya yang jauh dari keramaian dunia berada hanya dalam keheningan dan gelapnya malam, ternya Allah SWT tempatkan fitrahnya untuk menghimpun segala macam penyakit berbahaya didalam tumbuhnya, yang jika itu terlepas ke alam bebas akan sangat berbahaya. begitulah Allah seimbangkan kejadian semesta ini, namun jika keseimbangan terusik bala bencana niscaya terjadi. 

Tubuh manusia terdapat begitu banyak lemak dan berbagai jenis zat yang terkandung, menjadi tempat nyaman bagi bakteri jahat untuk membiak membelah sel, menggerogoti bahkan sampai mengancam si manusia itu sendiri. Begitupun bagi virus corona yang jika saja ia dapat bersarang didalamnya tentu akan menjadi berbahaya bagi nyawa.

Beberapa daerah termasuk di tanah air kita, ada yang menjadikan hewan kelelawar ini sebagai santapan lezat. jika memang ini asumsi logis bisa saja perpindahan bakteri jahat itu bermula dari menjadikan kelelawar sebagai santapan, yang akhirnya terlepas dan mencari rumah baru untuk berdiam.

Namun jika asumsi diatas benar, "tentu sudah sejak lama ini terjadi, karna dibeberapa daerah di indonesia sudah pula sejak lama hewan ini dijual di "pasar rakyat". Begitu gumam saya dalam hati. 

Covid 19 Gemparkan Indonesia

Sejak pertamakali di umumkan oleh Presiden Republik Indonesia pada Tanggal 2 Maret 2020 lalu, yang menyatakan ada dua orang warga di Depok Jawa Barat positif tertular setelah berintraksi dengan salah satu rekan kerja berwarga negara jepang, tanah air diguncang kekahawatiran yang luar biasa, benar virus ini merupakan wabah yamg amat sangat cepat menyebar.

Hingga hari ini ada 686 kasus yang tersebar di 24 Provinsi, sebanyak 55 yang meninggal dan 30 sembuh dari penyakit yang mematikan ini.

Pemerintah juga sudah membuat satgas khusus penanganan covid-19 ini, menekan laju penyebaran dengan meliburkan anak-anak sekolah, himbauan untuk hidup sehat dengan rajin mencuci tangan, membatasi aktivitas diluar, harus berdiam diri di rumah sampai dengan himbauan social distancing dan work from home.

Semua kebijakan diatas adalah upaya memutus mata rantai penyebaran, namun kepanikan tentu tidak terelakan, semenjak mewabahnya virus ini di tanah air alat-alat kesehatan seperti masker dan hand sanitaizer menjadi sangat langka, kalaupun ada sudah melambung tinggi.

Pemerinta sudah pula mensiarkan akan mengkaji untuk bersiap-siap lockdown (menutup diri) seperti yang sudah dilakukan negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu mewabah. Jika kebijakan ini benar terjadi betapa akan sangat berpengaruh dengan kondisi sosial ekonomi kita.

Sayapun seminggu setelah kemunculan virus ini ditanah air akhirnya harus mengunsikan anak dan istri dikampung halaman, turut khawatir akan wabah yang sulit dikenali ini. 

Setelah kemudian menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan, Tanggal 18 Maret 2020, saya mengembalikan laporan pekerjaan di Jakarta dan benar-benar menyaksikan Kota ini begitu sangat berbeda, setelah himbauan dan langkah kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah, mulai dari Bandara, Mall dan jalanan kota dan tempat ibadah juga dibatasi menjadikan kota ini sepi, sepertinya benar-benar sangat menghantui warga. 

Terbersit dalam hati "seperti kota dalam film zombi, orang-orang takut keluar karena ada bahaya yang akan menyerang dan menularkan virus," begitu dalam hati saya.

Tetapi kisah dalam film itu nampak secara kasat bahaya yang menyerang, kalau virus corona ini tidak kasat, susah dikenali siapa orang yang sudah terjangkit, memalui interaksi baik melalui sentuhan ataupun logam yang disentuh si positif covid 19 kita bahkan bisa tertular..wah wah wah benar-benar sangat menakutkan.

Desas Desus dan Spekulasi Covid-19

Dikutip dari media wartaekonomi.co.id yang mengabarkan bahwa dalam sebuah wawancara dengan media AS, Cui Tiankai Duta Besar China untuk Amerika mengatakan, beberapa rumor dan spekulasi mengenai penyebaran virus, termasuk bahwa virus itu diduga dirancang di laboratorium China, pertama kali dimulai di AS.

Saat ditanya tentang Juru bicara Kementrian Luar Negeri China Zhao Lijian yang pernah mengatakan bahwa Angkatan Darat AS mungkin secara sengaja membawa virus ke Wuhan pada Oktober 2019. Dia (Cui) tidak berani menafsirkan lebih jauh.

Sementara desas desus itu dimulai dari klaim Senator Tom Cotton dari Arkansas bahwa Covid-19 bisa menjadi bagian dari program perang biologis China.

Bagi saya ini seperti menggambarkan situasi perang dagang antar negara-negara adidaya, senjata biologis menjadi propaganda apik seperti istilah proxy war abad modern ini.

Sejurus kemudian kita terkesima mendengar kabar klaim bahwa negara-negara adidaya ini  telah menemukan obat penangkal virus corona dan siap diproduksi secara massal..lagi lagi membenarkan tentang situasi yang terjadi dalam gambaran teori konspirasi global.

Ikhtiar Melawan Corona Virus

Dalam keadaan yang semakin mengkhawatirkan, kepasrahan bukan jalan terbaik, harus ada usaha untuk kita melawan dan membasmi agar putusnya mata rantai penularan virus ini.

Selain anjuran dari pemerintah untuk kita berdiam diri dirumah, mengurangi aktivitas keramaian, kita juga harus tetap menjaga kesehatan tubuh kita dengan berolahraga dan aktivitas sehat lainnya.

Jika ikhtiar sudah maksimal kita lakukan dalam rangka menghindari, berserah diri kepada Allah dengan berdoa adalah jalan terbaik yang mesti dilakukan. 

Mensugesti fikiran dan hati dengan keyakinan bahwa setiap penyakit yang Allah turunkan pasti ada obat dan tersirat hikmah untuk kita direnungi. dengan sugesti keimanan semacam ini semoga saja dapat mengusir kepanikan dan tentu akan membuat imun tubuh bekerja lebih baik dalam membentengi diri kita dari virus-virus dan penyakit yang ada.



Penulis:
Tata Maulana

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index