LIPO - UJI klinis vaksin COVID-19 sudah dilakukan beberapa negara. Berita baik ini tentu menjadi napas segar dunia di tengah pandemi. Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi vaksin baru akan rilis akhir 2021.
Kehadiran vaksin dianggap sebagai cara paling efektif dalam mengatasi pandemi COVID-19. Beberapa negara bahwa memberikan fokus utama pada penciptaan vaksin ini sampai rela menggelontorkan dana banyak. Pihak yang terlibat mulai dari perusahaan farmasi, bisnis pemula, universitas, dan lembaga peneltiian.
Menurut laporan Al Arabiya, tiga perushaaan farmasi besar di Amerika Serikat, seperti Inovio, Moderna, dan Pfizer, telah memulai uji klinis vaksin COVID-19. Sementara itu di Inggris, para peneliti di Oxford University yakin bisa memproduksi vaksin ini pada musim gugur atau sekitar bulan Agustus hingga November 2020.
Beberapa lainnya meyakini kalau vaksin COVID-19 sudah dalam fase uji coba pada manusia untuk melihat efektivitasnya secara langsung.
"Saya pikir akhir tahun 2021 adalah ekspektasi yang paling masuk akal munculnya vaksin COVID-19," kata Dale Fisher, Chair of the WHO's Global Outbreak Alert and Response Network dalam wawancara dengan CNBC.
Karena itu, Fisher mengharapkan agar masyarakat tidak berharap besar akan adanya vaksin COVID-19 dalam waktu dekat, meski semua orang tengah menantinya sekarang.
Alasan yang mendasari Fisher ialah vaksin masih dalam uji klinis Fase 1 dari proses pengembangan. Sementara itu, masih ada Fase 2 dan Fase 3 uji coba untuk memastikan apakah vaksin aman dan dapat diandalkan untuk mengatasi pandemi.
Selain menunggu waktu tahapan pengujian, waktu menjadi panjang karena urusan pendistribusian. Jika memang vaksin sudah dinyatakan sukses diciptakan, akan ada proses distribusi massal antarnegara yang membutuhkan waktu lama.(lipo*3/okz)
Ikuti LIPO Online di Kehadiran vaksin dianggap sebagai cara paling efektif dalam mengatasi pandemi COVID-19. Beberapa negara bahwa memberikan fokus utama pada penciptaan vaksin ini sampai rela menggelontorkan dana banyak. Pihak yang terlibat mulai dari perusahaan farmasi, bisnis pemula, universitas, dan lembaga peneltiian.
Menurut laporan Al Arabiya, tiga perushaaan farmasi besar di Amerika Serikat, seperti Inovio, Moderna, dan Pfizer, telah memulai uji klinis vaksin COVID-19. Sementara itu di Inggris, para peneliti di Oxford University yakin bisa memproduksi vaksin ini pada musim gugur atau sekitar bulan Agustus hingga November 2020.
Beberapa lainnya meyakini kalau vaksin COVID-19 sudah dalam fase uji coba pada manusia untuk melihat efektivitasnya secara langsung.
"Saya pikir akhir tahun 2021 adalah ekspektasi yang paling masuk akal munculnya vaksin COVID-19," kata Dale Fisher, Chair of the WHO's Global Outbreak Alert and Response Network dalam wawancara dengan CNBC.
Karena itu, Fisher mengharapkan agar masyarakat tidak berharap besar akan adanya vaksin COVID-19 dalam waktu dekat, meski semua orang tengah menantinya sekarang.
Alasan yang mendasari Fisher ialah vaksin masih dalam uji klinis Fase 1 dari proses pengembangan. Sementara itu, masih ada Fase 2 dan Fase 3 uji coba untuk memastikan apakah vaksin aman dan dapat diandalkan untuk mengatasi pandemi.
Selain menunggu waktu tahapan pengujian, waktu menjadi panjang karena urusan pendistribusian. Jika memang vaksin sudah dinyatakan sukses diciptakan, akan ada proses distribusi massal antarnegara yang membutuhkan waktu lama.(lipo*3/okz)