RENGAT, LIPO - Sebagai bentuk keprihatinan, Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Indragiri dan Mahasiswa STAI Madinatun Najah Rengat mengelar aksi pasang spanduk di gapura Kota Rengat, Rabu (13/5/2020).
Aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut untuk menyikapi rubuhnya sebagian gapura yang hingga kini tak kunjung diperbaiki. Padahal, gapura tersebut dianggap merupakan salah satu ikon di kota Rengat. Mahasiswa pun membentangkan spanduk yang bertuliskan "Selamat Datang Semoga Cepat sadar".
Presma STAI Madinatun Najah Said Abdul Hafiz mengatakan, sebagai warga Inhu prihatin melihat ikon kebanggan kota Rengat seperti itu. Sebagai mahasiswa Inhu, Ia turut prihatin dengan kondisi tersebut.
"Gapura ini merupakan simbol kota, melihat kondisi gapura seperti itu, terasa hilang Marwah Inhu," ungkap Hafiz saat dikonfirmasi.
Presiden BEM STIE Indragiri Handika Karismo juga menambahkan, apa yang dilakukan hari ini, tidak semata menyalahkan pihak tertentu. BEM STIE Indragiri dan STAI Madinatun Najah hanya membantu pekerjaan eksikutif Kabupaten Inhu yang hingga sekarang belum selesai memperbaiki ikon "Gapura Selamat Datang Kota Rengat".
"Semoga dengan ini, masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu, terkhususnya kota Rengat bisa bangga kembali melihat tugu selamat datang sudah lengkap. Harap saya pemerintah jangan merasa buta melihat kondisi gapura tersebut, perlu tindakan dan realisasi bukan rencana, jika ingin Inhu ini indah dipandang mata," tutupnya
Gapura Selamat Datang di Kota Rengat itu sendiri dibangun melalui anggran APBD Tahun 2012 lalu. Gapura dibangun dengan kontruksi baja dan asbes untuk membentuk motif. Dibangun di area jalan arah menuju Kota Rengat.
Pasca robohnya bagian satu sisi gapura dari Tahun 2014 silam, hingga saat ini belum ada kejelasan untuk diperbaiki, sehingga memicu kegeraman para mahasiswa melihat kondisi tersebut. Bila diperhatikan, gapura tersebut sangat tidak enak di pandang mata. (lipo*15)
GoogleNews
