Pandemi COVID-19, 'Terserah atau Tidak Peduli Lagi'

Pandemi COVID-19, 'Terserah atau Tidak Peduli Lagi'
Eka Saputra /LIPO 

LIPO - "Terserah atau Tidak peduli". Itu kata-kata yang tepat di gambarkan untuk masyarakat Pekanbaru saat menghadapi Covid19 saat ini.

Virus Corona (Covid19) saat ini per Tanggal 18 Mei 2020 di Provinsi Riau sudah mencapai 101 orang. Kota Pekanbaru 39 orang positif, 31 orang sembuh, 4 dirawat dan 4 meninggal dunia.

Pemerintah Provinsi Riau dan Pemeritah Kota Pekanbaru bekerjasama dengan unsur TNI-POLRI sudah berkali-kali menghimbau agar keluar rumah wajib menggunakan masker atau tetap berada dirumah.

Himbauan tersebut, untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang saat ini belum ada obatnya dan belum tau kapan akan berakhir.

Dari pantauan liputanoke.com, suasana jalan ibu Kota Pekanbaru, Senin (18/05/2020) tetap ramai lancar bahkan cenderung padat, khususnya di tempat arus putar atau balik jalan protokol.

Jalan Tuanku Tambusai, pada Pukul 11.00 WIB cukup padat dan agak macet begitu pula arah sebaliknya. Begitu juga dengan kondisi Jalan Sudirman dan Jalan Ahmad Yani dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat.

Bukan hanya di jalanan, tampak pasar Cipuan dan pasar Kodim pun dipenuhi masyarakat untuk membeli kebutuhan mereka.

Bahkan banyak ibu-ibu yang mengendong anaknya masih Balita tanpa menggunakan masker sama sekali.

Pemandangan tersebut sangat biasa dan seolah-olah COVID19 tidak melanda di Bumi Lancang kuning, khususnya ibu kota Riau.

Pasar moderen, seperti Mall pun dipenuhi dengan warga. Terpantau Mall Ciputra dan Living World masih digemari pengunjung untuk membeli kebutuhan atau jalan-jalan saja. Tidak semua gerai atau outlet yang buka di tempat perbelanjaan moderen.

Namun, kalau di Mall, security akan memeriksa suhu tubuh pengunjung, jika ingin masuk kedalam. Dan ada tulisan AREA WAJIB MASKER. Setelah selesai pengukuran suhu tubuh, pengunjung dikasih hand sanitizer, baru diperbolehkan masuk. Ini dikarenakan Standar Operasional Procedure (SOP) yang dilakukan pihak manajemen Mall untuk memutus penyebaran Virus. Akan tetapi, pukul 20.00 WIB, Mall diwajibkan menutup tempatnya karena peraturan Walikota tentang Penetapan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Lain hal nya dengan pasar tradisional. pasar malam yang terletak di Jalan Pepaya tampak tumpah ruah masyarakat yang ingin melihat, atau membeli kebutuhan menjelang lebaran. Tidak ada tulisan Area Wajib Masker ataupun tempat pencuci tangan di area tersebut. Ada yang menggunakan masker seadanya, dan ada juga yang tidak menggunakan masker.

Tua, Muda, remaja, bahkan Balita serta Batita, menumpuk disuatu area yang ingin memenuhi kebutuhan sandang dan pangan tersebut.

Hal ini, tidak saja berlaku di Pekanbaru saja. Kita bisa melihat di Televisi, kota-kota seperti Bogor, Jakarta, Bandara Soekarno Hatta ataupun terminal bus masih banyak masyarakat mengabaikan PSBB yamg dibuat oleh Pemerintah pusat adapun daerah.

Fenomena ini, bisa saja masyarakat sudah jenuh dan capek terhadap Covid19 dan sampai kapan akan berakhir. Bahkan di media sosial, banyak hastage tentang #IndonesiaTerserah.

Hancurnya perekonomian Indonesia, banyaknya masyarakat yang terdampak COVID19 membuat masyarakat melalukan inisiatif untuk melakukan hal-hal kreatif baik diluar rumah maupun tetap dirumah.

Pembagian sembako bagi warga terdampak maupun warga tak mampu, tidak tersalurkan dengan baik. Ada yang dapat, ada yang salah sasaran dan ada warga kurang mampu, dilabeli rumahnya kalau warga ini miskin.

Semoga, Pandemi COVID19 ini segera cepat berakhir. Kita tidak tau kapan segera berakhir. Hanya Sang Penciptalah yang mengetahui semua ini.

Dari semua ini, bisa diambil hikmah dan pelajaran untuk kita semua. (lipo*5)


Penulis: Eka Saputra

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index