LIPO - Insan Pers kembali mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan, kali ini menimpa wartawan bernama Wayan. Menurut pengakuannya, Ia diusir oleh Pihak security BRK saat ingin meliput. Saat itu katanya, Ia sedang menunggu hasil RUPS-LB yang dipimpin langsung oleh Gubernur Riau Syamsuar.
Dijelaskan Wayan, padahal wartawan hanya menunggu di Lobi Gedung BRK yang berada di lantai dasar gedung BRK. Sedangkan rapat RUPS-LB dilaksanakan di lantai 4 Gedung BRK. Dirinya hanya duduk dan permisi ke toilet tapi tidak diizinkan.
Pihak security datang mengusir wartawan dan harus menunggu di luar gedung BRK karena sesuai arahan pimpinan.
"Saya mau ke toilet disuruh keluar, malah disuruh ke toilet masjid. Ya mau bagaimana lagi tak boleh masuk, walaupun di lobi," kata Wayan.
Security BRK saat ditanya mengapa wartawan tak boleh berada di dalam gedung walau hanya duduk di lobi, sementara tamu lain boleh berada di lobi, security tersebut beralasan hanya menjalankan tugas.
"Maaf pak, kalau media tidak boleh berada di dalam harus menunggu di luar sesuai arahan pimpinan, silahkan menunggu di luar," kata Security BRK Wira.
Pada saat itu sedang berlangsung Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) penetapan Komisaris Utama (Komut) dan Direksi Bank Riau Kepri (BRK) berlangsung tertutup.
Informasi yang dihimpun, RUPS-LB yang dipimpin Gubernur Riau Syamsuar tersebut menetapkan Yan Prana Jaya sebagai Komisaris Utama (Komut), Andi Buchori sebagai Direktur Utama (Dirut).
Kemudian rapat yang dihadiri 21 tamu undangan yang juga pemegang saham perbankan plat merah itu menetapkan HM Suharto sebagai Direktur Dana dan Jasa. Lalu untuk Direktur Operasional BRK, Said Syamsuri.
Dalam penetapan calon Direktur Operasional ini berlangsung cukup lama, karena sempat dilakukan voting untuk penetapannya, apakah Denny Mulya Akbar atau Said Syamsuri. Namun hasil voting Said unggul dari Denny Mulya Akbar. (***)
GoogleNews
.jpeg)
