Nama Ketua Komisi I DPRD Riau Dicatut, Bila Ada yang Minta Uang jangan Dilayani!, Itu Penipu

 Nama Ketua Komisi I DPRD Riau Dicatut, Bila Ada yang Minta Uang jangan Dilayani!, Itu Penipu

LIPO - Ada baiknya setiap kali melakukan komunikasi dengan seseorang tetap hati-hati dalam merespon, meskipun Anda sendiri telah akrab dengan nama ataupun picture yang dipasang pada profil lawan bicara.

Menyikapi aksi penipuan dengan berbagai modus, pengguna WhatsApp diperingatkan adanya aktivitas penipuan berbahaya yang mengatasnamakan sebagai teman WhatsApp.

Modusnya, si penipu membajak akun salah satu pengguna baik dengan menggunakan nama atau picture dan dipakai untuk mendapatkan banyak uang dari teman-teman di daftar kontak.


Baru-baru ini aksi penipuan seperti itu menimpa salahsatu Anggota DPRD Provinsi Riau, Ade Agus Hartanto, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi I.

Dijelaskan Ade, Si penipu memakai identitas dirinya mengincar mangsanya untuk dijadikan korban.

Si penipu dengan modus menawarkan mobil dengan harga yang miring sehingga korbannya tergiur dengan harapan korbannya mengirimkan sejumlah uang. 


Dikatakan Ade, dirinya baru mengetahui identitasnya dicloning setelah diberitahu temannya dengan mengirimkan screnshoot hasil chat dengan si penipu. 

"Saya baru tau ada penipu mengcloning identitas saya untuk tujuan menipu dengan berbagai modus," jelas Ade, Selasa (15/09).

Ade pun meminta kepada masyarakat luas agar tidak percaya dengan aksi akun yang mengatasnamakan dirinya untuk tujuan penipuan sehingga bisa merugikan korban dan merusak nama baiknya.


"Melalui berita ini saya sampaikan kepada masyarakat, bila ada yang mengatasnamakan nama dengan memakai gambar saya minta sesuatu, agar tidak dilayani. Itu penipuan," terang Ade.

Dikutip dari berbagai sumber, aplikasi terkenal seperti WhatsApp pun masih jauh dari kata aman. Buktinya, si penipu masih bisa membobol akun milik pengguna kemudian memakai profil WhatsApp korban untuk menjerat teman-teman mereka yang ada di daftar kontak.

Setelah mendaftar dengan nomor telepon milik korban, si penipu berpura-pura jadi teman korban dan meminta pemilik nomor mengirimkan kode verifikasi WhatsApp mereka.


Ketika hacker ini mengambil alih akun WhatsApp seseorang, mereka bisa menggunakan profil WhatsApp korban untuk menipu teman-teman atau keluarga yang masuk dalam daftar kontak.

Mereka bisa meminta kepada teman-teman atau anggota keluarga korban untuk mengirimkan sejumlah uang. Akibatnya, teman dan keluarga pun ikut jadi korban.

Ade Agus Hartanto pun berharap kepada pihak kepolisan bisa mengusut modus-modus aksi penipuan yang saat ini marak terjadi, agar tidak terjadi korban ditengah-tengah masyarakat. (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index