Kwatir Umat Terbelah, Ini Penjelasan Sahabat UAS Terkait Dukungan Politik ke Paslon

Kwatir Umat Terbelah, Ini Penjelasan Sahabat UAS Terkait Dukungan Politik ke Paslon
UAS Dukung Paslon Hafith-Erizal di Pilkada Rohul/LIPO
LIPO - Berpegang pada sikap politik yang selama ini Ustad Abdul Somad (UAS) sampaikan pada beberapa tausyah kepada jamaahnya, yaitu berpolitik dengan cara memilih pemimpin yang baik untuk menghindari terpilihnya pemimpin jahat, memicu respon kekwatiran akan memecah umat.

UAS pada pilkada 2020 kali ini turut menentukan sikap, bahkan dibeberapa kesempatan turut mengkampanyekan paslon tertentu. Diantaranya, Antara lain Hafith Syukri - Erizal di Rohul, dan Paisal - Amris di Dumai dan Adi Sukemi - Rais di Pilkada Pelalawan

Turut sertanya UAS dalam panggung politik, sebagian pihak mengkwatirkan akan memecah umat.

Menanggapi kekhwatiran itu, 
salahsatu sahabat dekat Ustaz Abdul Somad (UAS) Hendriyanto angkat bicara terkait tudingan yang menyebutkan UAS berpotensi memecah belah umat karena menentukan sikap politiknya di Pilkada 9 daerah di Riau.

Hendriyanto menyebutkan, pengamat yang benar-benar mengamati tausiyah UAS secara seksama akan mengerti bahwa konsen tausiyah UAS pada 3 poin, yakni perbaikan pendidikan, perbaikan ekonomi, dan perbaikan politik.

"Tudingan yang menyebutkan pernyataan sikap politik UAS akan memecah belah ummat adalah opini menyesatkan," tegas Hendriyanto.

Pria yang acap mendampingi UAS ke berbagai daerah berceramah tersebut mencontohkan, ketika UAS mengajak anak-anak jemaah masuk ke Islamic Boarding School, ke sekolah Islam terpadu, apakah itu sikap memecah belah ummat?

Ketika UAS mengajak beli air santri, belanja ke warung tetangga, apakah itu memecah belah ummat? Jawabannya tidak kata Hendri.

"Ketika UAS mengajak memilih Paslon yang peduli pada program-program keislaman dan keummatan, apakah itu memecah belah ummat?" jelasnya lagi.

Karena itu, Hendriyanto mengingatkan kepada siapapun, sebelum memberikan penilaian, sebaiknya ngaji dulu, pastikan kuota internet cukup dan dengarkan tausiah-tausiah UAS secara utuh.

"Terutama saat tabligh akbar terkait isu-isu keumatan supaya tidak gagal paham saat memberi tanggapan atas sikap UAS dalam membangun kesadaran umat," ujarnya. (*1/ckp)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index