Disinyalir Ada Intimidasi & Politisasi, Sejumlah Pengurus MUI Riau Mundur

Disinyalir Ada Intimidasi & Politisasi, Sejumlah Pengurus MUI Riau Mundur
ilustrasi/int
LIPO - Kabar tak sedap datang sari organisasi Mahjelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau. Sejumlah ulama dibawah dibawah kepemimpinan yang baru terpilih, Prof Ilyas Husti, menyatakan mundur dari susunan kepengurusan. 

"Setidaknya ada tujuh orang yang menyatakan mundur dari kepengurusan MUI Riau saat ini," ujar Asyari Nur yang dalam kepengurusan MUI Riau pimpinan Ilyas Husti menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.

Diceritakan Asyari, pada proses pemilihan Ketua MUI Riau yang berlangsung pasa pekan lalu itu, terjadi intimidasi dan tekanan terhadap ulama.

"Ada unsur pemaksaan terhadap para ulama agar memilih calon tertentu yang mana calon itu sebenarnya ada masalah," jelas mantan Kepala Kanwil Kementerian Agama Riau ini.

Hal senada juga disampaikan oleh mantan Sekretaris MUI Riau, Zulhusni Domo. 

"Banyak yang mundur, dan yang mundur itu adalah tokoh-tokoh utama," kata Zulhusni.

Berdasarkan informasi yang diterima, sejumlah ulama yang menyatakan mundur itu antara lain Ketua Penasehat PW Persatuan Islam (Persis) Riau, Yana Mulyana, dari jabatan Ketua MUI Riau. Kemudian, Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Riau, Mizan Asnawi.

Prof Ilyas Husti saat dihubungi awak media, tidak mengangkat selulernya sehingga tidak diperoleh konfirmasi resmi darinya.


Sementara, salah satu pengurus yang turut menundurkan diri, Ustaz Yana Mulyana yang juga merupakan Ketua Penasehat PW Persatuan Islam (Persis) Riau membenarkan kalau dirinya mengundurkan diri dari kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau di bawah kepemimpinan Prof Ilyas Husti MA.

Disampaikan Yana Mulyana, bahwa dirinya memilih untuk mengundurkan diri karena adanya tarik menarik yang tidak lazim terjadi pada saat Musda MUI Riau yang dilaksanakan 30 Desember 2020 lalu.

"Adanya tarik menarik yang tidak lazim seperti pada Musda MUI Riau sebelum-sebelumnya, itulah alasan saya mengundurkan diri," terang Yana saat dihubungi media, Sabtu (2/12/2020).

Tarik menarik yang dimaksudnya adalah, adanya mekanisme yang tidak biasa ketika Musda MUI Riau pekan lalu. Dirinyapun menyayangkan Musda tersebut berbeda dari Musda yang sebelumnya karena pada Musda tersebut ada unsur politik yang masuk.

"Jadi kental dengan nuansa politik, yang semestinya tidak boleh terjadi di lembaga seperti MUI. Karena bentuk kekecewaan saya, saya mengundurkan diri dari kepengurusan itu (MUI)," jelasnya.

Dia juga mengatakan kemunduran dirinya sebagai pengurus MUI Riau juga bukan keinginannya secara pribadi, namun sebelumnya ia juga sudah melakukan konsultasi kepada PW Persis Pekanbaru dan juga PP Persis yang ada di Bandung.

"Ketika saya menggambarkan kondisinya yang kurang kondusif kemudian permainan politik, saya pikir saya kurang tepat berada di kondisi itu. Itu sebenarnya. Diperkirakan 5 sampai 7 orang yang mengundurkan diri. Bukan karena apa-apa, tapi kondisi hati yang kurang terima dengan hasil Musda kemarin," pungkasnya. (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index