Tertaut Janji dengan Gurunya, LBP Umumkan Rencana Hibah Tanah untuk NU

Tertaut Janji dengan Gurunya, LBP Umumkan Rencana Hibah Tanah untuk NU
Presiden Abdurrahman Wahid/Gus Dur (kiri) dan Luhut Binsar Pandjaitan (kanan)/indozone.id
LIPO - Berbagai cerita dibalik sosok Presiden RI yang ke 4,  KH. Abdurrahman Wahid, dan banyak kisah yang dapat dikenang. 

Bagi penerusnya, Gus Dur adalah inspirasi. Bahkan bagi lawan politiknya, Gus Dur dianggap banyak mewariskan petuah bijak tentang arah masa depan. Bahkan kini beberapa istilah-istilah unik dalam politik seperti, 'anggota dewan taman kanak-kanak', 'politik modal dengkul', hingga 'Jenderal Kunyuk', dapat kita kenal saat ini.

Sederetan tokoh hebat baik di era kepemimpinannya hingga kepemimpinan Jokowi banyak dikenal dekat dengannya. Tak terkecuali Luhut Binsar Panjaitan (LBP).

LBP pernah menjadi menteri pada era Gus Dur menjabat sebagai presiden. Kini, LBP menjadi orang penting pada masa kepemimpinan Presiden RI ke-7, Joko Widodo atau yang lebih sering disapa Jokowi.

Bagi LBP, Gusdur bukanlah hanya sekedar Kiyai dan politisi yang mempu membuat orang terkesima dengan kemampuannya yang kadang dianggap orang diluar batas-batas pada umumnya. Bagi LBP, Gusdur adalah seorang guru dan kaum Nahdiyin adalah saudaranya.

Mungkin karena kedekatan hubungan bathin, LBP baru-baru ini mengumumkan soal hibah tanah untuk PBNU dalam rangka pembangunan Universitas Nadhlatul Ulama.

Ternyata lebih dari sekedar kedekatan, alasan LBP menghibahkan tanah untuk NU. Melalui akun Twitter, yang diunggah pada Kamis, 21 Januari 2021,  LBP menyebut bahwa Ia baru saja melakukan kunjungan pada Nahdliyin untuk menunaikan janjinya pada Presiden Ke-4 Ri Gus Dur untuk membangun Universitas Nahdatul Ulama.

"Saya senang sekali hari ini saya bisa berkunjung lagi ke rumah saudara saya, warga Nahdliyin untuk menunaikan amanat sekaligus janji yang sempat saya bicarakan dengan guru saya, Almarhum Gus Dur presiden RI ke-4," cuitan Luhut Binsar sebagaimana ditulis di akun Twitter pribadinya @LuhutBinsarFans.

Ternyata, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya telah terpaut janji pada Gus Dur.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, bahwa janji tersebut disambut dengan sangat antusias oleh Gus Dur pada ketika masih menjabat sebagai Presiden RI.

"Saya ingat waktu itu beliau masih menjabat sebagai presiden, dan saya pernah mengusulkan kepada beliau untuk membuat sekolah bagi warga NU yang berkualitas. Beliau saat itu sangat antusias dan mengamini usulan saya," jelasnya.

Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa lahan yang akan digunakan untuk membangun Universitas Nadhlatul Ulama tersebut Ia dapatkan dari hibah yang diberikan bapak Trenggono Ting, pemilik PT Sentul City.

"Karena itulah selama beberapa waktu saya mencari lahan/tanah yang pas untuk pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama ini. Sampai kemudian dalam satu kesempatan saya bertemu lagi dengan teman saya Bapak Trenggono Ting, pemilik PT Sentul City," ujarnya.

Dalam proses hibah tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa dirinya hadir secara langsung dengan didampingi oleh putri Gus Dur yakni Yenny Wahid di Kabupaten Bogor.

"Dengan didampingi salah satu putri Almarhum Gus Dur, Mbak Yenny Wahid, saya menyaksikan langsung proses hibah tanah seluas 10 hektare di daerah Jonggol Kabupaten Bogor untuk kemudian dibangun Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)," tambah Luhut Binsar Pandjaitan.

Untuk diketahui, lahan hibah tersebut selanjutnya akan digunakan untuk pembangunan UNUSIA atau Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia yang akan segera disusun perencanaan pembangunannya.

Luhut Binsar Pandjaitan berharap bahwa masterplan pembangunan UNUSIA untuk dapat segera selesai ditahun ini sehingga pemerintah bisa membantu pembangunannya secara keseluruhan. (*1)



Sumber: indozone.id & pikiranrakyat


Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index