Usung Tema Pencegahan Perkawinan Anak & Perempuan Kepemimpinan Perempuan di Aceh

Tadarus Ramadhan Seri 3 PSGA UIN SUSKA Riau Ungkap Sisi Terdalam Kehidupan Perempuan

Tadarus Ramadhan Seri 3 PSGA UIN SUSKA Riau Ungkap Sisi Terdalam Kehidupan Perempuan

PEKANBARU, LIPO - Secara akademik, topik 'perempuan' tetap menarik, bergulir tajam mengikuti proses social yang melingkupi kehidupannya. Tadarus Ramadhan PSGA UIN Suska Riau seri 3 ini kembali mengangkat isu unik dan menantang, mulai dari refleksi ternak pada manusia, perkawinan anak, kepepimpinan perempuan dan cadar. 
Menghadirkan akademisi lintas prodi, menjadikan Tadarus Ramadhan tetap diminati civitas akademika bukan saja lingkup UIN Suska Riau tetapi juga wilayah Kalimantan bahkan Papua. 

Dalam sambutannya, kepala PSGA UIN Suska Riau, Sukma Erni mengatakan, bahwa bahwa apa yang dilakukan perempuan sekarang, merupakan  kelanjutan tongkat estafet kreatifitas perempuan masa lalu, dan apa yang dilakukan sekarang akan menjadi gambaran keberlanjutan kreatifitas perempuan dalam membangun kehidupan yang seimbang dan berkeimbangan antara laki-laki dan perempuan pada masa yang akan datang.  

Tema unik dari pakar peternakan 'Dr. Yendraliza, S.Pt, MP', mencoba merefleksikan relasi lawan jenis hewan dengan fenomena  social relasi laki-laki dan perempuan. Pada posisi ini, beliau menegaskan, bahwa pada ternak, respon sexual tidak mudah muncul  begitu saja, ada waktu-waktu dan pola-pola tertentu yang memicu, sementara fenomena  yang tampak manusia  stimulus dan respons sexual hamper tidak memiliki waktu bahkan tempat.

Perumpamaan antara hewan dan manusia ini, terdeskripsikan dengan paparan data Dr. Mustiqo, berkait dengan tingginya fenomena pernikahan anak dibawah umur. Penyebabnya sangat beragam, Pendidikan, budaya, ekonomi bahkan ada kontribusi agama. Kesemua pemicu perkawinan dibawah umur ini banyak bermuara pada pergaulan bebas ataupun stigma makin tua perempuan maka makin turun nilainya. Dalam presentasinya, Dr. Mustiqo menghimbau agar semua lini menguatkan benteng iman dan akhlak untuk menghindari pergaulan bebas yang dengan sendirinya akan mengurangi praktik perkawinan dibawah umur ini.

Kegiatan yang di moderatori oleh Dr. Julina, M.Si ini juga menampilkan bagaiamana kekuatan perempuan dalam memimpin sebuah kerajaan di Aceh. Aisyah, M. Ag, dengan jelas memaparkan kesejahteraan, kegemilangan keilmuan, keamanan dan kenyamanan kehidupan pada masa kepemimpinan Ratu, Safiatuddin, serta 3 orang Ratu berikutnya. Aceh  dipimpin dengan baik oleh 4 oramg ratu selama kurun 59 tahun. Sejarah ini menurut beliau membuktikan bahwa dalam Islam sesungguhnya terdapat pemimpin perempuan yang berhasil membangun negeri menjadi  negeri yang 'baldatun wa rabbun ghafur'. Dr. Alfiah, memaparkan bagaimana  trend cadar dikalangan mahasiswa dan pendapat beberapa orang mahasiswa tentang cadar.

Closing Statemen Tadarus Ramadhan seri 3 disampaikan  oleh DR. Sofia Hardani dengan menegaskan khususnya bagaimana kontribusi kepemimpinan perempuan. Khabar Alqur’an tentang kepemimpinan Ratu Balqis juga menjadi perbandingan menarik kesusksesan negeri yang dipimpin oleh perempuan sebagaimana kepemimpinan 4 ratu di Aceh tersebut.   

Dalam pers release, Sukma Erni, mengatakan, inilah realiatas kehidupan perempuan.  Dengan alasan social, ekonomi, budaya bahkan agama  anak perempuan dibawah umur sudah dinikahkan, yang menikahkan laki-laki (ayahnya) dan yang menikahi juga laki-laki, sementara jika kita lihat kematangan emosional seorang perempuan dibawah 19 tahun untuk menjadi seorang istri dan ibu, masih sangat rendah. Di sisi lain kita lihat jika perempuan tersebut terbangun potensi dirinya secara optimal, memimpin negara di tengah penjajahan asing-pun, mereka mampu membawa negerinya menjadi negeri   yang sejahtera 'gemah ripah loh jinawi'.  

"Di sinilah titik pentingnya membangun kesepahaman, perimbangan dan keseimbangan antara laki-laki dan perempuan dalam rangka meminimalisir ‘corrupting’ peluang perempuan menjadi lebih baik serta membangun masyarakat madani yang memiliki equalitas dan eqiutas yang baik," tutupnya. (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index