"Selamat Dilantik Bapak Bupati", Mardianto: Raja Alim Raja Dibela, Raja Lalim Raja Disanggah

Andi Putra dan Suhardiman Amby/foto: istimewa
LIPO - Anggota DPRD Provinsi Riau, Mardianto Manan, mengucapkan Selamat atas pelantikan Andi Putra-Suhardiman Amby sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), pada Rabu (02/06/21), di Gedung Serindit Gubernuran Pekanbaru. 

"Pertama saya ucapkan selamat atas telah dilantiknya hari ini 2 Juni 2021 di Gedung Serindit Gubernuran Pekanbaru, semoga Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) terpilih tetap Serasi dalam kursi, akur dalam tafakur, damai tanpa bertikai, taklah bercerai sebelum selesai, Amien,"  Ucapnya.

Mardianto berharap pasangan Andi Putra dan Suhardiman Amby nantinya tidak ada jarak dengan masyarakat, segala sesuatu kebijakan diputuskan atas pertimbangan untuk rakyat.

"Saya, Kita dan Kami semua berharap banyak kepada mereka (Bupati & Wakil) agar menjadi pemimpin yang betul-betul merakyat, dan semua hanya demi rakyat, semua harus berkiblatkan rakyat, dalam istilah adat Kuantan Singingi sebagai pucuk jalo pimpinan ikan," Katanya.

Jikapun terjadi perseteruan, sebut Mardianto, itupun seteru hanya karena membela kepentingan rakyat, bukan karena membela kepentingan pribadi Bupati dan Wakil Bupati ataupun Tim Suksesnya.

"Sudahlah ribut-ribut hanya karena jabatan, berhentilah kita bertikai antara Bupati dan Wakil Bupati, hanya karena persolan bagi-bagi "jatah" demi pribadi dan golongannya saja, bukankah rakyat ingin diperhatikan juga, dah capek kami menonton para pimpinan kita ini, bertikai sedari awal pelantikannya pada masa masa nan lalu," terang Mardianto, Rabu (02/06/21)

Mardianto menyebutkan, Trend selama ini Bupati dan Wakilnya mengalami keretakan disebabkan berbagai persoalan. Penyebabnya pun beragam, mulai dari peran bahkan sampai urasan bagi-bagi proyek.

"Asal Bupati dan Wakil Bupati dilantik, tak sampai sebulan dua bulan, sudah dimulai genderang perang kepentingan masing-masing," Sebutnya. 

Mardianto pun mencontohkan pemimpin Kuansing sebelumnya tidak harmonis dalam menjalankan roda pemerintahan, sehingga meninggalkan kesan tidak baik pada masyarakat.

"Misalnya Bupati Sukarmis, selama 2 periode 2000-2010. Kedua periodenya boleh dikatakan pecah kongsi dari awal jabatan sampai akhir, dengan para wakilnya, perpecahan itu terjadi pada kedua periodenya, baik ketika menjabat bersama dengan Mursini 2000-2005, maupun ketika menjabat ketika bersama dengan Zulkifli 2005-2010," tuturnya.

"Memang ketika bersama Mursini agak silent (ontok ontok) saja, karena seorang Mursini tidak tempramental kali seperti wakil bupati lainnya. Tetapi berbeda ketika bersama Zulkifli terjadi kehebohan yang tidak silent lagi tapi berdering (bacokak Habi) dengan terbuka, sampai tantang menantang antara keduanya (Bupati vs Wakilnya)," sebut Mardianto lagi.

Contoh yang lain kata Mardianto, periode Mursini Halim 2015-2020, sejak sedari awal juga pecah dipangkal jalan, yakni diawal setelah menjabat dan sampai akhir jabatannya, bahkan dengan DPRD Kabupaten sendiri, juga terjadi perang dingin, dan saat inilah pertama kalinya APBD P tak ada disyahkan secara bersama.

"Berpengalaman pada sebelumnya, maka dari itu sekarang kita sudah muak dan jojok nengok Bupati dan Wakil Bupati kita, ketika selalu pecah kongsi lagi diawal pelantikannya sampai akhir jabatannya," Terangnya.

Kuansing ke depan, Mardianto berharap mendapatkan pemimpin yang amanah, yang mengutamakan kepentingan rakyat.

"Kedepankan kepentingan Rakyat Kuansing yang lebih banyak, daripada kepentingan tim sukses atau sanak saudaranya yang sekampung halaman dengan Bupati dan Wakil Bupati tersebut," Harapnya.

"Selamat Bupati baru kami, kami pasti akan mendukungmu ketika engkau berjalan di jalan nan lurus, tapi ingat kami akan selalu mengingatkanmu ketika tuan tuan berbuat salah, bukankah kata pepatah raja alim raja dibela, raja lalim raja disanggah," Ucap Mardianto. (*2).

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index