PEKANBARU, LIPO - Pemprov Riau mendata jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendapatkan bantuan usaha agar tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"Kita masih berjuang untuk mendapatkan kuota sebanyak 27 ribu pelaku UMKM yang akan mendapatkan bantuan dana ini nantinya. Bulan Juli ini akan menyisir mana pelaku UMKM yang belum mendapatkan bantuan dan nanti akan diakomodir," kata Kepala Dinas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau, Asrizaldi Pekanbaru, Minggu.
Pemerintah Provinsi Riau tahun ini kembali mendapatkan bantuan APBN melalui Kementerian Koperasi dan UMKM, untuk bantuan dana pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masing-masing sebesar Rp1,2 juta.
Bantuan usaha ini merupakan kelanjutan program mataumkm.riau.go.id pada 2020 yang Rp2,4 juta. Namun pada tahun ini pemerintah pusat menguranginya menjadi Rp1,2 juta.
"Tahun ini pemerintah pusat membuat kebijakan, dimana bantuannya dikurangi menjadi Rp1,2 juta. Dengan harapan mendapatkan jangkauan penerima yang lebih luas," kata Asrizal.
Menurut dia, jangkauan penerima lebih luas maksudnya bantuan itu dapat menyasar kepada pelaku UMKM yang tidak terakomodir pada tahun lalu. Saat ini pihaknya tengah menginventarisir data pelaku UMKM yang belum pernah menerima bantuan serupa.
Dia menambahkan, bagi pelaku UMKM yang belum pernah mendapatkan bantuan bisa mengkonfirmasi melalui mataumkm.riau.go.id. Pihaknya juga telah menyimpan data-data pelaku UMKM yang pernah mendaftar sebelumnya.
Pada tahun lalu, lanjutnya, Pemprov Riau mendapatkan bantuan UMKM dari pemerintah pusat dengan total Rp648 miliar. Bantuan itu diberikan kepada 268 ribu pelaku UMKM dengan bantuan masing-masing sebesar Rp2,4 juta per bulan.(lipo*3/ant)
GoogleNews
.jpeg)
.jpeg)
