Diskop dan UKM Inhil Beri Pelatihan Pengolahan Air Kelapa Jadi Nata de Coco

 Diskop dan UKM Inhil Beri Pelatihan Pengolahan Air Kelapa Jadi Nata de Coco
 Pelatihan pengolahan air kelapa menjadi produk nata de coco.
TEMBILAHAN, LIPO - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop dan UKM) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) memberikan pelatihan pengolahan air kelapa menjadi produk nata de coco.

Kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Tembilahan, belum lama ini dibuka secara langsung oleh Kepala Diskop dan UKM Ir H Tengku Eddy Efrizal MP.

Tampak hadir saat itu, Sekretaris Dinas Feri Irawan serta pejabat administrasi dan pengawas di lingkungan Diskop dan UKM, narasumber dan puluhan peserta dari perwakilan koperasi di Kabupaten Inhil.

Mungkin gambar 2 orang dan orang duduk
Ketua Panitia Pelaksana, Zulindah Arifin dalam laporannya mengatakan, produk nata de Coco merupakan hidangan yang sering disajikan dalam berbagai acara, sehingga kegiatan ini perlu dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan praktek pengolahannya secara langsung kepada para peserta.

Mungkin gambar 9 orang dan dalam ruangan
"Kita berikan pemahaman terkait pemanfaatan air kelapa menjadi nata de coco supaya dapat menjadi sumber penghasilan bagi para anggota koperasi serta keluarga mereka," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Diskop dan UKM Ir H Tengku Eddy Efrizal MP menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan terobosan yang sangat baik dan positif, karena Kabupaten Inhil memiliki perkebunan kelapa yang sangat luas, sehingga buah kelapa sebagai bahan baku nata de coco sangat melimpah.

Mungkin gambar 13 orang, orang berdiri dan orang duduk
"Jangan sampai air kelapa terbuang percuma, sebab memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Produk nata de coco bukan hanya dihasilkan pabrik besar, tapi melalui UMKM juga bisa. Ini yang akan kita ajarkan serta latih secara langsung," katanya.

Mungkin gambar 1 orang, berdiri, duduk dan teks yang menyatakan 'TAHUN ANGGARAN 2021 Lndsk'
Setelah pelatihan ini, lanjut Tengku Eddy, para perwakilan pengurus koperasi dapat menumbuhkembangkan ilmu pembuatan nata de coco pada koperasinya masing-masing.

Mungkin gambar 4 orang, orang duduk dan orang berdiri
"Ini prospek bisnis yang sangat menjanjikan, kita tahu selama ini banyak koperasi hanya bergerak dalam usaha simpan pinjam, padahal banyak usaha yang lain, seperti salah satunya nata de coco ini bisa dikembangkan," terangnya.

Mungkin gambar 1 orang, duduk dan berdiri
Sedangkan Narasumber Badrun, pemilik usaha pembuatan nata de coco dengan merk Salju dalam paparannya menjelaskan, pemasaran produk nata de coco masih sangat terbuka lebar, karena menjamurnya perusahaan-perusahaan minuman di Indonesia yang memakai bahan nata de coco.

"Penjualan produk nata de coco bisa dengan cara kampas, melalui agen dan distributor, bahkan ke warung-warung hingga ke perusahaan pembuat minuman. Jadi sangat besar prospek pemasarannya," imbuhnya.(*7)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index