Breaking News
Terima Penghargaan, Plt Bupati Kuansing Apresiasi PWI Riau | Ingatkan Calon Haji, Bupati Alfedri: Cuaca Panas Jaga Kesehatan! | Mukadi Tak Menyangka Kebun Salaknya di Kunjungi Bupati Siak | Hadiri Halal Bihalal IKMR Kecamatan Siak, Ini Harapan Alfedri | Memalukan! Eks Camat Kuansing Riau Diduga Melakukan Video Call Asusila, Begini Reaksi Plt Bupati | IPW: Tidak Ada Delik Aduan, Polisi Grebek Wabup Rohil Sebut Langgar HAM Minggu, 28 Mei 2023

 
Di Balik Harga Minyak Goreng Selangit, KPPU Endus Praktik Kartel
Jumat, 21-01-2022 - 09:20:25 WIB
Ilustrasi/int

JAKARTA, LIPO - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus praktik kartel kala harga minyak goreng selangit. Diduga ada permainan harga dari pengusaha dan produsen minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

Komisioner KPPU, Ukay Karyadi mengatakan dugaan itu didorong karena kompaknya produsen minyak goreng menaikkan harga dengan alasan CPO internasional tengah tinggi.

"Sinyal kartel ini terbaca, terbukti dengan kompaknya (produsen CPO dan minyak goreng) yang menaikkan harga minyak goreng. Padahal biaya produksi kelapa sawit tidak ada kenaikan," kata Komisioner KPPU, Ukay Karyadi dalam forum jurnalis secara daring, Kamis (20/1/2022).

Selain itu, dugaan kartel ini disebut berkaitan dengan terintegrasinya produsen CPO yang juga memiliki pabrik minyak goreng. Menurutnya jika CPO-nya milik sendiri, harga minyak goreng tidak naik secara bersama sama.

"Tadi sudah dijelaskan produsen CPO mana yang tidak memiliki pabrik minyak goreng, mereka kan awalnya produsen CPO. Masing-masing memiliki kebun kelapa sawit sendiri, supply ke pabrik minyak gorengnya, prilaku ini dimaknai dugaan sinyal kartel karena kompak menaikkan harga walaupun mereka punya kebun sendiri," jelasnya.

"Alasan kenaikan harga CPO internasional itu masuk akal, tetapi kebunnya milik sendiri kenaikan untung juga pabrik minyak gorengnya," tambahnya.

Perilaku dugaan kartel ini didorong karena sebaran industri CPO maupun pabrik minyak goreng di Indonesia yang tidak merata. Hal ini disebut industri oligopoli, yang sebaran industrinya sedikit tetapi pangsa pasarnya sangat luas.

"Jadi, jika mereka (industri minyak goreng) menaikkan harga di pasar tradisional maupun ritel modern, masyarakat mau tidak mau membelinya," tuturnya.(LIPO*3/rol)




 
Berita Lainnya :
  • Terima Penghargaan, Plt Bupati Kuansing Apresiasi PWI Riau
  • Memalukan! Eks Camat Kuansing Riau Diduga Melakukan Video Call Asusila, Begini Reaksi Plt Bupati
  • IPW: Tidak Ada Delik Aduan, Polisi Grebek Wabup Rohil Sebut Langgar HAM
  • Wabup di Riau Terjaring Razia di Hotel Bersama ASN, DPRD Singgung Etika Pemerintahan
  • Kendaraan Listrik Tak Hanya Mampu Kurangi Emisi, Juga Dinilai Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM
  •  
    Komentar Anda :

     


     

    Liputanoke.com adalah Situs berita riau terkini, media online yang melayani informasi dan berita dengan mengutamakan kecepatan serta kedalaman informasi. Portal berita ini selama 24 jam dalam sepekan selalu update, dan secara kreatif mengawinkan teks, foto, video dan suara dan kami fokus pada pembaca di Indonesia dan Riau khususnya, baik yang berada di tanah air maupun yang tinggal di luar negeri. Selengkapnya

     
    Quick Links
     
    + Home
    + Redaksi
    + Disclaimer
    + Pedoman Berita Siber
    + Tentang Kami
    + Info Iklan
     
    Kanal
     
    + Nasional
    + Daerah
    + Politik
    + Hukrim
    + Ekonomi
    + Otomotif
    + Sport
    + Internasional
    + Opini
    + Indeks
     
     

    Alamat Kantor/Redaksi

     
    PT. Mentari Kreasi Media
    Jalan Pelangi No 88E, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kacamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru Riau

    Hotline :


    08126891040 - 08127549754
    Email: liputanoke@yahoo.com
    www.liputanoke.com
     
    Copyright © 2023 liputanoke.com, all rights reserved