LIPO - Tiga bulan yang lalu emas bertengger diatas $1.860. Dan tiga bulan berlalu, emas yang sempat menukik tajam tiba-tiba terbang meroket menembus $1865.00 menutup sesi Sabtu (13/02/22). Dan bukan tidak mungkin berpeluang meringsek naik menuju angka $1867.00 saat sesi dibuka pada Senin mendatan.
Mengutip investing.com, Emas kembali kokoh ke puncak dipengaruhi kekhawatiran AS akan perang Rusia-Ukraina yang akan segera terjadi dan itu juga, setelah penutupan sesi Comex yang secara tidak resmi membuat pasar naik 3% untuk minggu ini.
Kontrak emas teraktif di Comex New York, April, ditutup naik $4,70, atau sebesar 0,3%, di $1,842,10/oz.
Itu sebelum PBS melaporkan Amerika Serikat percaya bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina dan telah mengomunikasikan rencana itu kepada militer Rusia.
"Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kemudian mengatakan kepada media saat briefing Gedung Putih bahwa serangan Rusia di Ukraina memang bisa terjadi minggu depan dan kemungkinan akan dimulai dengan serangan udara. Sullivan, bagaimanapun, menambahkan bahwa Gedung Putih tidak mengklaim bahwa Putin telah membuat keputusan akhir tentang masalah ini," tulis Barani Krishnan.
Langkah Sullivan kembali pada apa yang disebut niat Rusia pada invasi tidak tercatat, tentu saja, di pasar yang mengamuk tentang adanya ancaman perang yang akan segera terjadi.
S&P 500 jatuh hampir 3% pada satu titik, minyak Brent mencapai $95 per barel dan emas mencapai $1,867,25 yang secara resmi akan menjadi titik tertinggi untuk sesi Senin.
Untuk posisi beli di pasar, kemampuan emas untuk bertahan di atas level kunci $1.800 telah menjadi keuntungan meskipun ada kekhawatiran berulang atas kenaikan suku bunga AS yang berlebihan tahun ini untuk menghadapi lonjakan inflasi.
Minggu depan apakah emas akan mencapai $1900.00, geopolitik bisa jadi akan menjadi kunci jawabannya. (*1)
Sumber: investing.com