LIPO - Pemerintah terus memperketat sistem agar pembelanjaan negara tidak menimbulkan kebocoran anggaran. Salahsatunya dengan mengoptimalkan pembelanjaan digital melalui e-katalog.
E-Katalog sendiri merupakan aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP), aplikasi ini menyediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam kesempatan podcast dengan Deddy Corbuzier yang diunggah dikanal youtube pada 11 Maret 2022, mengungkapkan, nantinya dengan pembelian digital produk UMKM juga diberikan ruang untuk masuk dalam e-katalog.
"Ini akan sangat membantu UMKM kita," Kata Menku Marvel yang akrab disapa LBP tersebut di podcast berjudul "Jokowi 3 Periode? Gimana Komen Kalian?.....
Disamping itu kata LBP, sistem e-katalog nantinya diharapkan mampu mendongkrak penjualan produk dalam negeri. Seperti bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan kontruksi.
"Penjualan Produk dalam negeri kita juga akan terbantu. Seperti pembelian aspal juga akan kita masukkan dalam e-katalog," Kata LBP.
Disamping semangat mencegah kebocoran angaran, sistem e-katalog akan menciptakan persaingan yang sehat, karena standar produk dan harga akan dituangkan dalam kolom diskripsi.
"Di e-katalog standar harga ditetapkan, begitu juga standar mutu atau spesifikasinya. Tinggal memilih, mana yang bagus mana yang murah. Nanti biar aja dia (produsen) bersaing sendiri. Lihat harganya, lihat kualitas barangnya, orang akan balanja barang yang bagus dan murah," Tutur LBP.
Saat ini pembelanjaan e-katalog masih didominasi untuk kegiatan pemerintah yang bersifat pengadaan barang. Bila rencana pembelanjaan anggaran pemerintah berjalan sesuai rencana, maka potensi kebocoran anggaran yang berdampak hukum akan semakin dapat diminimalisir. (*1)