Waw... Warga China Utara Panen Padi Raksasa, Tingginya Mencapai 2 Meter

Waw... Warga China Utara Panen Padi Raksasa, Tingginya Mencapai 2 Meter
Padi Hibrida "Raksasa"/Foto: RMOL.Id

LIPO - Padi merupakan salah satu makanan pokok paling banyak di konsumsi di seluruh dunia, terutama di Asia dan Amerika Selatan.

Tanaman dengan nama ilmiah Oryza sativa L ini diduga berasal India atau Indocina, untuk di Indonesia mulai dibudidayakan sekitar 1500 SM.

Untuk kualitas dan kuantitas, padi di Indonesia tergantung varietas yang ditanam.

Tinggi batang padi pada umumnya sekitar 70 cm. Namun tau kah anda bahwa batang tananaman padi bisa mencapai 2 meter?

Dilansir rmol.id, di Desa Dongbaizhuang, Tianjin, China Utara, padi hibrida raksasa dapat tumbuh dengan tinggi antara 1,8 hingga 2,2 meter. Dibandingkan dengan padi hibrida biasa, padi jenis ini memiliki hasil yang lebih tinggi, toleransi kekeringan, dan ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit dan genangan air.

Tidak lama lagi penduduk di Desa setempat akan segera melakukan panen varietas padi hibrida, tanaman yang saat ini sedang dalam tahap pengisian biji-bijian akhir.

Xinhua melaporkan, varietas padi percobaan tersebut ditaburkan pada 6,67 hektar sawah percontohan pada akhir Mei lalu dan diharapkan matang pada bulan Oktober mendatang.

Tidak ada varietas padi hibrida, beras raksasa, yang ditanam di China Utara sebelumnya, meskipun penanaman varietas serupa telah berhasil dilalukan si banyak kota di China selatan.

Apakah Padi "Raksasa ini" ada di Indonesia?

Sekitar tiga tahun lalu petani Dusun Bebekan, Desa Combong, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, pernah menanam padi "raksasa" seperti itu. Petani tersebut mengaku mendapat bibit padi dari temannya seorang PPL. Bibit padi itu dibeli seharga Rp 25 ribu/kg.

"Saya tanamnya awal Januari lalu, kata temen saya masa tanam padi jenis ini memang lebih lama seminggu daripada padi biasanya. Tapi produksinya lebih banyak dan lebih tahan hama," kata Mohammad Diaudin Aridowi (24), dilansir detik.com, Senin (11/3/2018) silam.

Jika padi jenis biasa masa tanamnya selama maksimal 105 hari. Namun padi PIM 1 ini baru bisa dipanen setelah masa tanam selama 120 hari. Begitu juga dengan kapasitas produksi yang diklaim empat kali lipat dari padi biasa.

"Padi PIM1 ini dalam satu batang bisa berisi 800 sampai 900 bulir padi. Kalau padi umumnya, satu batang hanya berisi 125 sampai 200 bulir padi," jelasnya.

Disamping lebih mudah dalam pemeliharaan, pasi jenis PIM 1 ini juga diklaim lebih banyak bulir padinya dan lebih tahan serangan. (*1)

 

Sumber: RMOL/detik

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index