Belum Sempat Difungsikan, Oprit Jembatan Proyek PUPR Riau Kok Ambruk?

Belum Sempat Difungsikan, Oprit Jembatan Proyek PUPR Riau Kok Ambruk?
Oprit Jembatan Ambruk/F: Kiriman Warga-cakaplah

LIPO - Kepala Dinas Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan, masih bungkam terkait ambruknya oprit jembatan di ruas jalan lintas provinsi pada ruas jalan Selensen - Kota Baru - Bagan Jaya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) beberapa waktu yang lalu. 

 

Saat dikonfirmasi melalui pesan via WhatsApp, Arif Setiawan tak kunjung memberikan penjelasan meskipun WhatsApp nya terlihat online. 

 

Sejauh ini belum diperoleh penyebab oprit jembatan tersebut ambruk, apakah karena struktur bangunan atau karena faktor alam. 

 

Demikian juga ketika ditanyakan, apakah proyek tersebut masih dalam masa pelaksanaan atau masa pemeliharaan, Arief Setiawan pun enggan memberikan penjelasan.

 

Sementara pihak UPT PUPR wilayah Inhu-Inhil belum berhasil dikonfirmasi. 

 

Oprit jembatan ambruk ini pertama kali diinformasikan mantan Anggota DPRD Riau periode 2014 - 2019 Dapil Indragiri Hilir (Inhil) Musyaffak Asikin kepada salah satu media online. 

  

Musyafak mengaku dirinya mendapatkan kiriman foto-foto dari salah seorang tokoh masyarakat Desa Kuala Keritang tentang kondisi oprit jembatan yang ambruk sebelum jembatan tersebut dipergunakan atau dilalui kendaraan.

 

"Menurut cerita Muhammad Dong tokoh masyarakat Desa Kuala Keritang dari lokasi jembatan melalui telepon kepada saya mengatakan bahwa proses pengerjaan jembatan tersebut sudah memasuki proses tahap-tahap akhir pekerjaan tetapi sangat disayangkan tiba-tiba bagian oprit jembatan yang tidak pakai turap tersebut ambruk," kata Musyafak, Senin (16/1/2023).

 

Musyafak menduga, dalam tahapan pekerjaannya diduga terjadi kesalahan fatal, sistem pengerjaan yang tidak memahami atau mengerti kondisi struktur tanah di sekitar pembangunan jembatan tersebut.

 

"Mestinya sebelum pelaksanaan pembangunan jembatan itu, konsultan perencana atau kontraktor harus mempertimbangkan struktur tanahnya apakah oprit jembatan tersebut harus menggunakan turap atau tidak sehingga kejadian oprit ambruk seperti ini tidak terjadi," kata Musyafak.

 

Ia berharap pihak Dinas PUPRKPP Provinsi Riau harus memberi peringatan tegas dan bila perlu sanksi berat kepada pihak kontraktor sebagai Perusahaan Pelaksana Pembangunan Jembatan tersebut melalui lonsultan pengawasnya dan ini juga merupakan pelajaran bagi Dinas PUPRKPP agar lebih selektif dalam mencari consultan perencana.

 

"Carilah konsultan perencana yang benar-benar paham dan mengerti kondisi struktur tanah di wilayah Inhil yang memang sebagian tanahnya terdiri dari tanah rawa dan gambut," ucapnya lagi.

 

"Kepada Pemerintah Provinsi Musyafak juga berharap terutama kepada Gubernur Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Natar Nasution agar serius memperhatikan pembangunan infrastruktur di Inhil. Karena pada masa Pilkada dulu, banyak janji-janji politik mereka yang belum terpenuhi atau belum terealisasi dan mereka juga harus ingat janji-janji yang pernah mereka sampaikan kepada masyarakat Inhil itu," tukasnya. (*1/ckp) 



Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index