Strategi Jitu Eliminasi Malaria di Inhu Riau

Strategi Jitu Eliminasi Malaria di Inhu Riau

PEKANBARU, LIPO - Resilient Sustainable System of Health for Aids TBC Malaria atau Sistem Kesehatan yg Tangguh dan Berkelanjutan. 

 

Dalam Penanggulangan dan Pencegahan penyakit Aids,TBC dan Malaria, - (El, RSSH ATM) Provinsi Riau menggelar kegiatan Workshop  PTI ATM (Petunjuk Teknis Integrasi Aids TBC Malaria) pada 1 hingga 3 Maret di salah satu hotel di Pekanbaru. 

 

Adapun undangan yang hadir adalah 6 Kabupaten dan Kota, yaitu kota Pekanbaru, Dumai, Bengkalis, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir, dengan peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kesehatan, Badan Perencana Daerah, Dinas PMD dan peserta dari Provinsi Bidang P2P Dinas Kesehatan Riau dan OPD Provinsi non Kesehatan.

 

Sementara narasumber yang hadir adalah Tim Monev Adinkes Pusat, Dinas Kesehatan, Bappedalitbang, Dinas Sosial, Pokja IV TP PKK , Dinas PMD d lingkungan Prop Riau.

 

Kepala Dinas Provinsi Riau, Zainal Arifin, menyatakan, agar 5 nomenklatur ATM masuk dalam dokumen perencanaan daerah tahun 2023-2024 sesuai dengan Surat Edaran Badan Anggaran daerah (Bangda) Kemendagri dan SE Gubernur Riau sehingga berkontribusi nantinya dl menuntaskan Eliminasi ATM 2030.

 

Sementara itu, Ketua Team Eliminasi Malaria Nasional, Ferdinand Laihad mengatakan upaya pencegahan malaria yang dilakukan oleh teman teman kabupaten Indragiri Hulu cukup optimal. Sebelumnya memang banyak ditemukan kasus malaria di sana. 

 

"Saya sudah mendengar dari Dinas Kesehatan kabupaten Indragiri Hulu, kasus malaria ini sudah diatasi sejak tahun kemarin dan tahun ini. Oleh karena itu, kita akan menurunkan tim untuk melakukan uji petik, sebelum melakukan uji petik, kita biasanya akan zoom meeting atau penilaian jarak jauh terlebih dahulu, " ujarnya kepada awak media, jumat (3/3/22) di Pekanbaru. 

 

Ferdinand melanjutkan, ada beberapa penilaian eliminasi untuk mendapatkan sertifikat bebas malaria. Diantaranya tidak ada penularan setempat secara berturut turut dalam tiga tahun. 

 

"Kriteria penilaian, harus ada laporan data. Kita mempunyai sistem data menggunakan nama dan alamat. Jadi kita akan mengetahui jika terkena positif malaria dari impor wilayah itu tidak masalah dan segera diobati. Kalau terkena dari dalam, harus segera ditanggulangi secepatnya. Target kita adalah tidak ada nyamuk Malaria yang membawa parasit di Indragiri Hulu," sebutnya. 

 

Kemudian, lanjut Ferdinand, kita belum tentu menghilangkan nyamuknya. Yang bisa kita hilangkan adalah kuman yang ada di nyamuk tersebut. Jadi jika kumannya hilang, kita harapkan orang yang datang ke tempat tersebut tidak lagi tertular kena malaria. 

 

"Orang bisa saja datang dari luar membawa kuman malaria. Untuk itu, kita akan membuat sistem wilayah agar tidak tertular. Caranya, orang yang datang ke inhu harus segera diperiksa. Kalau dia positif langsung diobati. Dan kalau dia negatif, segera dilakukan observasi selama saru bulan dan yakin mereka tidak membawa parasit malaria," Sebut Ferdinand.

 

Dilanjutkannya, Sebenarnya peranan Masyarakat dan lintas sektor sangat penting dalam menangani kasus ini, karena mereka yang mengetahui masyarakat yang datang di daerah mereka. 

 

"Di Indragiri Hulu tahun 2022 kasus malaria tidak ada alias kosong. Jika tahun 2023 dan 2024 masih tidak ada kasus Malaria, sudah bisa dapat sertifikat eliminasi Malaria, " pungkasnya. (*5) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index