Astagfirullah! Pekerja RS Ibnu Sina Pekanbaru Diduga Cabuli Pasien

Astagfirullah! Pekerja RS Ibnu Sina Pekanbaru Diduga Cabuli Pasien
Ilustrasi/F: int

 

PEKANBARU, LIPO - Seorang pasien tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakuan tak senonoh disaat kondisinya lemah di Rumah Sakit (RS). Kondisinya yang masih membutuhkan perawatan malah dimanfaatkan oknum mencabulinya. Tak terima, pasien itu pun melapor ke Polisi dan pelakunya pun diburu. 

Peristiwa tidak senonoh itu menimpa pemuda berinisial AD (19), pada Sabtu (06/05/23) sekitar pukul 17.00 wib, ketika itu Ia dirawat di Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Pekanbaru Riau. Ia diduga dicabuli oleh salah seorang laki-laki pekerja kontrak di RS itu. Bagian organ vital AD diraba-raba oleh pekerja laki-laki itu, dan kemudian pergi berlalu. 

Polresta Pekanbaru melalui Kasat Reskrim Kompol Andri Setiawan, membenarkan sedang menyelidiki kasus dugaan cabul yang menimpa salah satu pasien saat di Rawat di RS Ibnu Sina. 

Dijelaskan Andri, saat pasien itu (AD) sedang dirawat tiba-tiba datang seseorang dengan baju warna orange. Kemudian masuk ke ruang Mjna No 14 dimana AD dirawat. Sambil menutup tirai pelaku lalu bertanya kondisi korban. 

"Tak berapa lama pelaku pun melakukan perbuatan cabul. Setelah selesai, pelaku pun langsung mengenakan pakaian korban kembali dan kabur melalui jendela kamar rawat," kata Andrie, pada Rabu (10/05/23). 

Usai kejadian itu kata Andrie, korban ketakutan lalu  menghubungi keluarganya. Kejadian itu pun dilaporkan ke pihak keamanan. 

"Pelaku telah kabur tengah diburu Satreskrim ke sejumlah lokasi," kata Andrie.

Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru dr Tryanda Ferdyansyah mengatakan pihaknya segera mengambil tindakan dengan memecat oknum karyawan yang merupakan petugas kerohanian tersebut.

"Kejadian ini diduga dilakukan oknum karyawan kontrak yang baru bekerja selama 10 bulan. Ini merupakan musibah besar bagi RSI Ibnu Sina Pekanbaru," kata Tryanda kepada wartawan pada Rabu (10/05/23).

Tryanda menilai kejadian ini menunjukkan LGBT merupakan suatu permasalahan besar, bahkan telah menyusup ke institusi kesehatan. Bahkan bisa saja mengancam Bangsa Indonesia.

Permasalahan ini telah menjadi PR baru bagi RSI Ibnu Sina Pekanbaru agar kasus-kasus serupa tidak akan terjadi lagi.

"Kami mendukung tindak lanjut proses hukum pada kasus ini. Kami juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Sebab walaupun ini dilakukan oleh oknum, namun kejadian tak pantas ini terjadi di rumah sakit kita," pungkasnya.

Informasi yang berhasil dirangkum, RS Ibnu Sina diketahui memberlakukan pelayanan pemisahan gender dalam perawatan, sehingga pasien laki-laki hanya dilayani oleh tenaga medis laki-laki juga, begitupun sebaliknya. Namun, diduga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap pasien. 

Beberapa rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi telah diamankan untuk proses penyidikan. (*1) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index