LIPO - Polisi masih terus mendalami jelang penetapan tersangka terkait insiden ledakan kilang minyak milik PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai.
Dirreskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan menegaskan sudah memanggil saksi ahli.
"Saksi ahli ini didatangkan dari Jakarta. Saat ini sudah sebanyak 24 orang saksi yang kita periksa untuk dimintai keterangan," terang Asep kepada wartawan, Selasa (30/5/2023).
Asep menyebutkan insiden terjadi akibat ledakan pipa 21624 tidak ditutup, sehingga kuat dugaan ada kelalaian pekerja yang menyebabkan korosi pada saluran hidrogen, sehingga menimbulkan kebocoran kemudian terjadi ledakan.
"Karena tidak ditutup sejak Oktober 2022 sampai April 2023 hingga air masuk dan menyebabkan korosi. Sementara itu ada teknis aturan dan tata pemeliharaannya secara terperinci," jelasnya.
Dari keterangan saksi ahli, penyidik mengetahui korosi terjadi karena pipa tidak dibungkus sehingga terkena air. Pekerja disebut melalaikan proses pemeliharaan pada pipa, karena tidak mengunci pipa untuk meminimalisir masuknya air, setelah mengisolasi dengan kalsium silikat.
"Ledakan terjadi karena kelalaian pekerja," terang Kombes Asep.
Selanjutnya gelar perkara dengan ahli, akan diminta pendapatnya terkait dengan titik lokasi kejadian bocornya pipa gas hidrogen yang disertai dengan ledakan.
"Setelah gelar perkara penetapan tersangka, apakah sengaja, lalai. Tapi dari fakta-fakta yang dikumpulkan saat ini, kita sudah mengarah kepada peristiwa dan mengarah kepada siapa-siapa diduga pelaku. Nanti kita akan sampaikan," tukasnya.
Ia juga belum bisa menyimpulkan siapa tersangka dan apa perannya sehingga insiden ledakan kilang minyak terjadi.
"Saya belum bisa sampaikan kemungkinan, karena penyidikan adalah fakta hukum. Jadi kita tidak berandai-andai. Siapa berbuat apa dengan peran apa, peristiwa bagaimana, nanti disampaikan secara faktanya setelah kita lakukan penetapan tersangka dan upaya lainnya," tukasnya.
Diketahui dalam peristiwa ledakan di kilang minyak Dumai, Riau pada pada Sabtu (1/4/2023) pukul 22.30 WIB menyebabkan 9 orang pekerja mengalami luka-luka dan beberapa rumah warga dan rumah ibadah, khususnya yang berdekatan dengan kilang mengalami kerusakan minor. (*16)