Bapppilu Demokrat Umumkan Sembilan Nama Kandidat Cawapres Anies, Nama Jagoan Anda Masuk? Cek Nama-namanya

Bapppilu Demokrat Umumkan Sembilan Nama Kandidat Cawapres Anies, Nama Jagoan Anda Masuk? Cek Nama-namanya
Capres Anies Baswedan/tempo.co

JAKARTA, LIPO - Pembahasan nama-nama yang diusung sebagai pendamping Capres Anies Baswedan terus dibahas, terutama parpol pengusung termasuk Partai Demokrat.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief mengungkapkan sembilan nama yang pernah beredar menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan. Kesembilan tersebut pernah dibahas oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada beberapa bulan lalu.

Nama-nama tersebut adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Selanjutnya ada Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.

Kemudian, mantan panglima TNI, Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dua nama terakhir adalah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yakni Salim Segaf Al Jufri, Ahmad Heryawan, dan Ahmad Syaikhu.

"Partai Demokrat sudah memaparkan nama-nama bakal cawapres itu beberapa bulan lalu, di kantor DPP PD (Partai Demokrat), kepada tim capres, atas permintaan tim capres. Sebagaimana tim capres meminta masukan kepada Partai Nasdem dan PKS," ujar Andi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/6/2023).

Meskipun nama AHY memiliki elektabilitas yang baik, tetapi nama-nama lain pun diperhitungkan oleh Partai Demokrat. AHY bahkan disebutnya memerintahkannya sebagai Kepala Bappilu Partai Demokrat untuk memperhitungkan alternatif nama-nama lain tersebut.

"Partai Demokrat tidak pernah memaksakan AHY sebagai bacawapres Anies Baswedan. Silakan ditanyakan kepada capres Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Nasdem, dan Ketua Umum PKS. Bahkan, Partai Demokrat setuju untuk menyerahkan keputusan cawapres kepada capres sesuai dengan Piagam Koalisi," ujar Andi.

Sebelumnya, Anies mengakui bahwa sudah mengantongi satu nama untuk menjadi cawapres-nya. Hanya saja, Anies enggan mengungkap sosok yang akan menjadi pendampingnya dalam gelaran Pilpres 2024 itu.

Menurut Anies, masih ada proses panjang sampai akhirnya dirinya mengumumkan sosok cawapres. Yang penting, kata dia, proses itu sudah berjalan.

Pokoknya sudah ada, tapi nanti pada waktunya diumumkan," kata Anies usai menjadi pembicara dalam acara pembekalan bakal caleg Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membantah memaksa cawapres untuk Anies Baswedan. Ia menilai, Partai Demokrat cuma mengingatkan ada alur waktu yang perlu diperhatikan.

Ia menolak narasi kalau Partai Demokrat akan menarik dukungan kalau tidak dipilih sebagai cawapres oleh Anies. Namun, AHY mengaku lebih tertarik membahas dan mendiskusikan siapa yang layak mendampingi Anies.

"Kami tidak pernah memaksakan siapapun, tapi kalau muncul argumentasi yang tidak bisa dipahami sebagai logika politik yang baik, kami punya ruang bertanya," kata AHY, Rabu (7/6/2023).

Maka itu, ia menekankan, tidak perlu dinarasikan lagi Partai Demokrat akan menarik dukungan jika keputusan Anies tidak sesuai keinginan. AHY merasa, Partai Demokrat memiliki hak dan kewajiban untuk mengingatkan.

"Untuk mengingatkan ini sudah bulan Juni, waktu pemilu sekian bulan lagi," ujar AHY.

Ia berpendapat, jika Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ingin sukses tentu saja butuh persiapan yang matang. Karenanya, AHY menilai, yang dilakukan Partai Demokrat cuma mengingatkan alur waktu persiapan.

Menurut AHY, tidak cukup partai-partai pendukung Anies Baswedan ini cuma berdiskusi tanpa berkembang menghasilkan produk-produk konkret. Maka itu, ia menekankan, ada kewajiban untuk sama-sama mengingatkan.

Terkait itu, AHY menambahkan, jika alur waktu tidak diperhatikan, maka Koalisi Perubahan untuk Persatuan bisa malah banyak kehilangan banyak kesempatan. Baik untuk sukses dalam Pemilu maupun untuk Pilpres 2024.

"Kewajiban moril kami untuk mengingatkan ada timeline yang harus segera, bukan memaksakan kehendak," pungkas AHY.(lipo*3)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index