Bahas Cawapres Ganjar, PDIP Sebut Megawati Rutin Berdialog dengan PBNU dan Muhammadiyah

Bahas Cawapres Ganjar, PDIP Sebut Megawati Rutin Berdialog dengan PBNU dan Muhammadiyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto

JAKARTA, LIPO - Kendati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingin menentukan sendiri Cawapres Ganjar Pranowo, namun dalam prosesnya Ketua umum kerap melakukan diskusi dengan sejumlah pihak.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Ketua Umum Megawati Soekarnoputri rutin berdialog dengan pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah, dalam rangka pencarian calon wakil presiden bagi Ganjar Pranowo.

Hasto bercerita, Megawati kerap berdiskusi dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Pun dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Selain itu, kata Hasto, Mega juga berdialog dengan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Bahkan ketika dengan Pak Haedar, Ibu Mega mengatakan, Saya cocok dengan alam pikir dan alam rasa Pak Haedar, menyejukkan," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Juni 2023.

Hasto menilai diskusi partainya dengan ormas Islam ini tidak bisa dikotomi. Dia menyebut baik NU maupun Muhammadiyah sudah menyatu dengan partainya.

"Sehingga ini tidak bisa dipisah-pisahkan. Semua sudah bonded dan memiliki suasana kebatinan terhadap siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar," kata Hasto.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri meminta masyarakat menunggu ihwal cawapres yang akan ditunjuk mendampingi Ganjar Pranowo. Sebagai Ketua Umum, Mega menyatakan dirinya punya kewenangan untuk memutuskan cawapres Ganjar.

Mega bercerita, cawapres yang mendampingi Presiden Jokowi selama dua periode kepemimpinannya pun tak lepas dari keputusannya. Kepada Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Mega menyebut dirinya adalah sosok yang lugas. Tanpa basa-basi, Mega menyebut bakal menawarkan nama itu kepada partai yang bekerja sama.

"Saya bilang ke Pak Hary, ‘Pak kalau kita ngobrol maaf, saya ini orangnya fokus. Jadi sering kali ya itu, minta maafnya lugas, nggak ke sini-sini dulu baru ke sono. Capek kalau begitu. Jadi ya sudah tinggal mau terima atau tidak, mau bersama atau tidak’," kata Mega dalam acara pertemuan PDIP dengan Perindo di Kantor DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat, 9 Juni 2023.

Toh jika partai yang bekerja sama itu menolak, Mega mengatakan hal itu tidak menjadi soal. Pasalnya, kata dia, dalam menjalin kerja sama selalu ada aturan mainnya.

"Dengan demikian sudah banyak nama yang saya dengar. Ada yang disampaikan. Ya tapi kan saya boleh dong pilih sendiri? Kalau saya mau pilih sendiri lalu ada aturan ndak boleh? Sangat boleh makanya saya dengarkan dulu. Jangan nanya lagi, nanti kapan-kapan," kata Presiden RI ke-5 tersebut.(lipo*3)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index