Waspada Karhutla Jelang Oktober, BPBD Riau Gerak Cepat Padamkan Daerah Terdeteksi Titik Api

Waspada Karhutla Jelang Oktober, BPBD Riau Gerak Cepat Padamkan Daerah Terdeteksi Titik Api
Ilustrasi/F: LIPO

LIPO - Pemerintah Provinsi Riau serius menangani agar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau agar tidak meluas. Pasalnya Riau sedang memasuki musim kemarau yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 

Pada Minggu (11/6/2023) sore kemarin, terlihat helikopter mondar-mandir membawa water bombing dengan menggunakan helikopter. 

Sinyal petugas sedang memadamkan kebakaran hutan dibenarkan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, saat dihubungi liputanoke.com. 

"Benar, di Pelalawan tepatnya di Ukui, belum mendapat laporan berapa luas laporan. Jumlahnya sedikit, pertambahannya hanya sekitar 2 sampai 3 hektar," ungkapnya Senin (12/6/2023).

Edy melanjutkan tim di lapangan bergerak cepat memadamkan daerah yang terjadi karhutla.

"Kita sudah bantu water bombing dan alhamdulillah sudah padam," terangnya.

Untuk penggunaan water bombing menjadi langkah cepat untuk memadamkan api terutama di daerah perbukitan dan sulit dijangkau lewat darat. Ditambah ketersediaan air yang sangat terbatas. 

"Tergantung kondisi di lapangan, artinya melihat tergantung situasi dan kondisi daerah karena jumlah air yang dibawa sangat banyak dan bisa membantu proses pemadaman lebih cepat. Dan api tak menyebar," terangnya.

Untuk penggunaan water bombing, Edy menyebutkan sebagai langkah jitu pemadaman api yang terdeteksi belum terlalu luas, terutama di wilayah terisolir dan medan yang sulit dijangkau.

"Sangat efektif terutama untuk di daerah yang sulit di jangkau oleh tim di darat dan sumber air minim. Contohnya di Ukui daerah perbukitan, sulit air sehingga kita memanfaatkan water bombing. Karena sulit dicapai dengan menggunakan jalur darat," sambungnya.

Provinsi Riau sendiri telah menerapkan siaga karhutla hingga November 2023 mendatang. Itu artinya di musim kemarau potensi terjadi karhutla masih sangat tinggi.

"Status sampai November, prediksi BMKG sampai Oktober musim kemarau," jelasnya.

Sementara itu, untuk jaminan keselamatan petugas di lapangan yang bertugas memadamkan karhutla, Edy menyebutkan sudah ada jaminan kesehatan seperti BPJS dan ketersediaan peralatan di lapangan yang membantu dan melindungi petugas saat dinas.

"Kalau untuk provinsi petugas ada asuransi atau BPJS untuk menjamin keamanan dan begitu juga di masing-masing daerah. Untuk membantu keselamatan petugas di lapangan ada tersedia stok masker, sepatu lapangan, topi atau perlengkapan di lapangan. Tujuannya untuk menjaga dan melindungi petugas," tegasnya.

Untuk tindakan pencegahan karhutla kedepannya, Pemerintah gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat dan ada edukasi.

"Upayakan tindakan pencegahan, umpama jika terjadinya kebakaran selagi kecil segera dipadamkan. Kemudian melakukan sosialisasi dan edukasi secara  kesinambungan.  Juga ada program Desa Tangguh Bencana," pungkasnya. (*16) 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index