LIPO - Aksi membuka lahan sawit dengan cara membakar kembali terjadi di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Sejak periode Januari 2023 sampai Juni 2023 luas lahan yang terbakar sudah 15 hektar.
Pelaku yang diduga menyebabkan karhutla berjumlah 8 orang berhasil ditangkap Petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Rokan Hilir (Rohil).
Informasi ini dibenarkan Kapolres Rohil, AKBP Andrian Pramudianto bahwa pihaknya terus lakukan pencegahan dan pemadaman langsung ke lapangan.
"Selain itu, aspek penegakkan hukum juga dilakukan untuk memberikan efek jera dan contoh bagi masyarakat agar tidak membakar lahan," ucapnya, Kamis (22/6/2023) kemarin.
Dalam penelusuran untuk mencari pelaku karhutla, sudah ditangani 6 kasus dengan 8 orang tersangka. Para tersangka merupakan perorangan.
"Lahan yang terbakar juga milik perorangan," tegasnya.
Untuk kebakaran yang terjadi di Kepenghuluan (desa) Sinaboi dengan tersangka inisial BH, selanjutnya untuk wilayah di Sungai tersangka JS, dan wilayah Air Hitam tersangka NR dan anaknya AL yang masih berusia 17 tahun.
Kebakaran di Tanjung Medan tersangkanya inisial JO, di Sungai Bakau tersangka NG, dan terakhir di Balai Jaya tersangka dua orang yakni IKR dan DS.
Untuk tersangka dibawah umur, akan diproses dengan Undang-undang yang berlaku yaitu tentang perlindungan anak.
"Para pelaku saat diinterogasi mengaku melakukan pembakaran untuk membuka lahan. Jadi tidak ada ampun kepada para pelaku Karhutla ini," terangnya.
Andrian juga menyampaikan instruksi dari Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal memerintahkan jajarannya agar menindak tegas siapapun yang melakukan kebakaran lahan.
"Pelaku Karhutla sangat merusak lingkungan dan merugikan masyarakat luas. Siapapun pelakunya pasti kita tangkap," tukasnya. (*16)
GoogleNews
.jpeg)
