Petugas Balai TNTN Bakar Pondok Perambah Hutan di Kawasan Hutan Lindung

Petugas Balai TNTN Bakar Pondok Perambah Hutan di Kawasan Hutan Lindung
Petugas Balai TNTN Melakukan Penertiban di Kewasan Hutan Lindung/F: ist

LIPO - Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nilo melakukan kegiatan penertiban di kawasan hutang lindung. Dalam operasi ini petugas kembali menemukan pondok para perambah hutan lindung. 

Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro, mengatakan, pondok itu digunakan para perambah hutan untuk istirahat, kemudian petugas langsung membakarnya. 

"Ada 6 pondok milik perambah hutan yang dibongkar dan dibakar TNTN di Pelalawan," kata Heru, Rabu (30/8/23).

Ditegaskan Heru, pihaknya akan terus melakukan upaya penertiban di kawasan hutan lindung. Karena menurutnya, para perambah ini sangat merusak habitat flora dan fauna. 

Hutan di kawasan hutan lindung menjadi habitat yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan populasi gajah sumatera, harimau sumatera, tapir, macan dahan dan satwa penting lainnya.

"Balai TNTN akan terus melakukan upaya maksimal untuk menghentikan segala aktivitas yang merusak kawasan taman Nasional Tesso Nilo. Ini merupakan aset daerah, nasional dan internasional," tegas Heru.

Heru menyebutkan, penindakan itu dilakukan setelah di sejumlah lokasi terjadi kebakaran. Benar saja, setelah dicek ditemukan hutan telah dibabat dan berdiri pondok-pondok illegal.

"Petugas melakukan penertiban setelah terjadinya kebakaran hutan di beberapa wilayah beberapa waktu lalu dengan luas kebakaran mencapai 50 hektar. Jadi kita menemukan pondok di sekitar lokasi kebakaran," kata Heru.

Padahal sebelumnya petugas TNTN telah memberi peringatan lebih dahulu. Yakni dengan memasang rambu-rambu dan peringatan kepada para perambah, tapi tak dipedulikan pelaku.

"Jumlah total ada enam pondok perambah yang kita bongkar dan bakar," jelasnya.

Di enam lokasi itu kata Heru, telah diberi peringatan oleh tim untuk meninggalkan pondok tersebut. 

"Tetapi pelaku tetap nekat membangun pondok, sehingga kita putuskan untuk membongkar dan membakarnya," jelas Heru.

Heru mengatakan dari enam pondok yang dibakar tak ada satupun pelaku diamankan. Sebab, pelaku pemilik pondok rata-rata hanya jadi penjaga kebun.

"Pelaku tidak ditemukan karena sudah pada melarikan diri. Mereka penjaga saja," pungkas Heru. (*1) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Hutan Lindung

Index

Berita Lainnya

Index