MEDAN, LIPO - Penyidik Pidsus Kejati Sumut meningkatkan status perkara dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2020, dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) Idianto, SH,MH melalui Kasi Penkum Kejati Sumut Yos A. Tarigan, SH,MH, membenarkan perkembangan pengusutan kasut kasus tersebut sudah ditingkatkan ke penyidikan.
"Setelah kita konfirmasi ke bidang pidsus, disampaikan kasus tersebut sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan," jelas Tarigan, pada Senin. (09/10/23).
Tarigan mengungkapkan, sejumlah pihak yang terkait dengan kasus tersebut sebelumnya sudah dipanggil untuk dimintai keterangan, dan dilanjutkan dengan gelar perkara.
Berdasarkan gelar perkara pada kasus tersebut Tim Penyidik Kejati Sumut telah menemukan bukti permulaan yang cukup.
"Berdasarkan dari hasil ekspose (gelar perkara), ditemukan alat bukti permulaan yang cukup untuk ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan," jelasnya.
Terkait potensi kerugian negara, Tarigan mengatakan, masih dihitung dan akan diinformasikan lebih lanjut.
Untuk diketahui, Dinas Pendidikan Kabupaten Madina pada 2020 lalu telah melaksanakan kegiatan DAK Tahun 2020 dengan pagu anggaran Rp. 17.055.075.996.
Anggaran itu dipergunakan untuk Bidang Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bidang Sekolah Dasar (SD), Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sedangkan untuk jumlah penerima DAK Fisik sebanyak 54 sekolah antara lain, Sekolah Dasar (SD) 27 sekolah, SMP 14 sekolah, TK/PAUD 12 sekolah, dan SKB 1 Sekolah.
Selain itu anggaran juga dipergunakan untuk kegiatan fisik dan pengadaan meubiler rehabilitasi ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru (RKB), pembangunan jamban /toilet sekolah dan pengadaan mobiler sekolah. (*1)
GoogleNews
.jpeg)
