Sadis! Menteri Israel Singgung Opsi Serangan Nuklir ke Gaza

Sadis! Menteri Israel Singgung Opsi Serangan Nuklir ke Gaza
Kondisi salah satu kamp pengungsi di Gaza yang hancur usai digempur Israel (dok. REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Ramallah, LIPO - Seorang menteri Israel memicu kontroversi besar dengan menyinggung soal kemungkinan serangan nuklir terhadap Jalur Gaza. Otoritas Palestina mengecam keras pernyataan menteri Israel itu, yang dinilai sama saja mengisyaratkan adanya perang genosida.

Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (6/11/2023), Menteri Warisan Israel Amihay Eliyahu melontarkan komentar kontroversial itu dalam wawancara dengan radio lokal Israel baru-baru ini. Saat itu, Eliyahu ditanya soal opsi nuklir hipotetis sebagai bagian dari serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

"Itu salah satu caranya," demikian jawaban Eliyahu dalam wawancara tersebut.

"Pernyataan ini merupakan terjemahan dari perang genosida yang sedang dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza selama 30 hari ini," tegas Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataan yang dirilis Minggu (5/11) waktu setempat.

Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam pernyataannya, menyebut komentar menteri Israel itu menjadi 'cerminan jelas dari kampanye penghasutan yang disokong oleh para pejabat Israel untuk menghancurkan Gaza dan menggusur para penduduknya'.

Ditambahkan juga oleh Kementerian Luar Negeri Palestina bahwa komentar menteri Israel itu menjadi 'pukulan bagi semua negara yang menuntut Israel untuk mematuhi hukum internasional, hak asasi manusia, dan pelindungan warga sipil'.

Tidak hanya itu, Kementerian Luar Negeri Palestina juga menyebut komentar menteri Israel itu sejalan dengan kebijakan pemerintah Israel yang 'menyangkal keberadaan warga Palestina di tanah mereka, menolak hak-hak mereka, dan menghindari tanggung jawab (Israel) berdasarkan hukum internasional dan resolusi internasional yang sah'.

Serangan udara Israel yang berlangsung selama satu bulan terakhir terhadap Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan lebih dari 9.500 orang, yang sebagian besar warga sipil dan separuhnya anak-anak.

Eliyahu yang komentarnya memicu kontroversi, diketahui merupakan anggota partai sayap kanan yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir yang juga sosok kontroversial. Eliyahu sendiri bukanlah bagian dari kabinet Israel yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam masa perang.

Dia juga disebut tidak mempunyai pengaruh dalam mengarahkan perang Israel melawan Hamas.
'tidak boleh terus hidup di muka Bumi'.

Dalam pernyataan lanjutan via media sosial X, Eliyahu menjelaskan bahwa pernyataannya itu 'hanyalah metafora'.

"Jelas bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa pernyataan nuklir hanyalah metafora," sebutnya.

"Respons yang kuat dan tidak proporsional terhadap terorisme jelas diperlukan, yang akan menjelaskan kepada Nazi dan pendukung mereka bahwa terorisme tidak ada gunanya," imbuhnya.

Sementara itu, juru bicara Hamas menyebut komentar Eliyahu mencerminkan 'terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dan memicu bahasa bagi seluruh kawasan dan dunia'.(*3)

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#jalur gaza

Index

Berita Lainnya

Index