Pasca Erupsi Gunung Marapi, Pendaki di Gunung Kerinci Jambi Dilarang Muncak

Pasca Erupsi Gunung Marapi, Pendaki di Gunung Kerinci Jambi Dilarang Muncak
Gunung Kerinci/F: LIPO

LIPO - Pasca erupsi Gunung Api Marapi Sumbar yang terjadi pada Minggu (03/12/23), Pengelola Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat, membatasi aktivitas pendakian di Gunung Kerinci. 

Penanggung Jawab Pusat Informasi Gunung Kerinci, Mariono,  menyampaikan, berdasarkan laporan dari ESDM terkait aktivitas Gunung Api Kerinci periode 7 Desember 2023 pukul 00:00-24:00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Kerinci saat ini berada pada Level II (Waspada).

“Salah satu rekomendasinya adalah masyarakat di sekitar Gunung Api Kerinci dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunung Api Kerinci di dalam radius 3 km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya/Kawasan Rawan Bencana III),” jelas Mariono kepada liputanoke.com pada Jumat (08/12/22). 

Selain itu kata Mariono, berdasarkan press Release Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 24.E/GL.03/BGV/2023, tanggal 3 Desember 2023, disebutkan bahwa kejadian erupsi Gunung Marapi 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan dengan tingkat aktivitas Gunung Marapi pada Level II (Waspada). 

“Hal ini juga menjadi pertimbangan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aktivitas pendakian Gunung Kerinci dibatasi,” ucap Mariono.

Mariono menyampaikan, jalur pendakian dari Pos R10 Kayu Aro Kerinci hanya dapat dilakukan sampai di Shelter II. Sedangkan pada jalur pendakian dari Pos Bumi Perkemahan Bukit Bontak Solok Selatan hanya dapat dilakukan sampai Camp Tapir. 

“Karena minimnya personel untuk mengawasi pendaki, maka bila pendaki tidak mengindahkan larangan, maka pengelola taman nasional Kerinci Seblat tidak akan bertanggung jawab bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Mariono. 

Untuk selanjutnya, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat akan melakukan evaluasi dan mengambil kebijakan lebih lanjut dengan memperhatikan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Kerinci. Pembatasan berlaku mulai 8 Desember 2023 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. 

Pasca erupsi Gunung Marapi, jumlah pengunjung ke “Atap Sumatera” yang mempunyai ketinggian 3805 Mdpl ini juga mengalami penurunan. Bahkan kata Mariano, ada yang membatalkan kunjungannya. Hal terpantau baik pendaftaran secara online maupun. offline. 

“Bagi pendaki yang sudah terlanjur silahkan melakukan reschedule, dan terus memantau informasi terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas pendakian,” tutupnya. *****

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Gunung Kerinci

Index

Berita Lainnya

Index