DUMAI, LIPO - Calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Riau, nomor urut 3, Arif Eka Saputra, S.Pi, menyambangi lintas pelaku sektor usaha UMKM se Dumai, (18/12/23) di Teras Warkop, Dumai.
Pertemuan yang dihadiri sekitar 30 orang simpul UMKM dari perwakilan komunitas sektor furniture, mebel, kerajinan tangan, kuliner, pedagang gerobak, jasa teknisi, laundry rumahan, hingga penjual online ini berlangsung dengan penuh keakraban.
AES (sapaan akrab Arif Eka Saputra) yang mengusung tagline #UMKMBERGERAK menyampaikan visi dan komitmen jika dia terpilih sebagai wakil daerah di Ibu Kota Nusantara nanti.
AES juga menyampaikan bahwa maksud undangannya adalah dalam rangka menyerap aspirasi dan isu dari pelaku UMKM dari berbagai daerah sebagai bahan agenda kerjanya di DPD RI.
"UMKM Riau bergerak yang kita gagas itu kedepannya memberdayakan dari hulu hingga hilir. Dari sisi pembinaan, pendampingan, sampai pemasaran akan kita dorong lewat jalur DPD RI. Ini penting saya sampaikan, agar para pelaku UMKM di Riau tidak kehilangan arah kemana mereka membawa aspirasi nya untuk memajukan usaha mereka," kata AES.
Pada pertemuan itu, Sofyan sebagai koordinator jaringan UMKM dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena sudah diberikan kesempatan dijamu dan siap membantu sedaya upaya bersama jaringan UMKM se-Dumai untuk bergerak memenangkan AES.
"Sebagai Calon yang mewakili UMKM, kami berharap besar kepada pak Arif untuk terus menyuarakan kepentingan UMKM Riau ditingkat Nasional. Dan kami memberikan do'a serta dukungan untuk pak Arif," kata Sofyan.
Dalam kesempatan tersebut, peserta lain, Haris yang mewakili sektor furnitur menyampaikan aspirasi kepada AES terkait kendala dalam pengadaan peralatan dan pelatihan kerja untuk teknisi finishing kayu. Haris meminta agar para usahawan furnitur yang baru bisa difasilitasi tenaga-tenaga ahli perkayuan untuk meningkatkan mutu produk.
Hal yang sama juga disampaikan Kang Denny, wakil dari sektor jasa teknisi AC, saat ini dibutuhkan pelatihan untuk tenaga baru teknisi-teknisi AC karena semakin dibutuhkan di Dumai.
Sunarno, wakil usahawan kerajinan tangan mengungkapkan potensi yang besar dalam industri kerajinan batok kelapa di Dumai. Saat ini menurutnya souvenir dari batok kelapa masih menggunakan alat-alat manual dan belum menggunakan mesin sehingga belum berani memproduksi dalam partai besar. Di sisi lain, Sunarno mengungkapkan pula soal kendala permodalan dan pemasaran untuk pelaku usaha pemula.
Mewakili Ibu-Ibu UMKM, Purbanita Sari, dari komunitas usaha laundry rumahan minta diperhatikan pemerintah agar usaha mereka bisa lebih maju dan berkembang. Menurutnya saat ini pemerintah lebih berpihak pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, usaha industri yang sudah jelas majunya.
Laundry rumahan menurut Nita, memberikan peluang usaha buat Ibu-ibu untuk membantu keluarga. Nita menyampaikan aspirasinya tentang kebutuhan mesin cuci express & setrika uap misalnya. Agar usaha laundry rumahan juga bisa bersaing.
"Aspirasi-aspirasi yang disampaikan lintas usaha ini sudah kita tampung semua. Untuk mewujudkannya kita perlu berjuang bersama. Mohon do'a dan dukungan bapak ibu agar saya bisa mewakili suara pelaku usaha UMKM di Riau," tukas AES.
Terakhir, kata AES, ia meminta agar setiap komunitas dilembagakan secara formal untuk memudahkan masuknya bantuan pemerintah. *****