Warga Keluhkan Sesak Nafas, Penderita ISPA Meningkat Usai Erupsi Gunung Marapi Sumbar

Warga Keluhkan Sesak Nafas,  Penderita ISPA Meningkat Usai Erupsi Gunung Marapi Sumbar
Gunung Marapi Sumbar erupsi/tempo.co

AGAM, LIPO  - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam lakukan kegiatan pemeriksaan paru-paru terhadap masyarakat yang berada di lereng Gunung Marapi Sumatera Barat setelah terjadi erupsi Gunung Marapi. 

Pemeriksaan dilakukan pada Minggu 14 Januari 2024 di Puskesmas Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

"Pemeriksaan ini kami lakukan untuk mengantisipasi dampak dari semburan abu vulkanik Gunung Marapi terhadap masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Hendri Rusdian kepada Tempo pada Minggu 14 Januari 2024.

Dia melanjutkan, pemeriksaan ini bekerja sama dengan Penghimpun Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Sumatera Barat. Pemeriksaan dilakukan selama 1 hari. 

Rusdian menjelaskan, pemeriksaan dilakukan menanggapi keluhan dari masyarakat di lereng Gunung Marapi  yang mengeluhkan penyakit infeksi saluran pernapasan paru (ISPA) sejak erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023.

 "Banyak laporan dari masyarakat yang menderita ISPA yang terdampak abu vulkanik," ucapnya.

"Kami tidak ingin ada dampak lebih parah lagi kepada masyarakat, maka dari itu dilakukan pemeriksaan," katanya.

Rusdian juga menjelaskan, laporan angka penderita ISPA di wilayah sekitar Gunung Marapi memang terjadi peningkatan. Data dari Puskesmas Sungai Pua ada 62 kasus ISPA  sejak 8 Januari hingga 11 Januari 2024. "Kami mendapat laporan jika setiap hari terjadi peningkatan ISPA," ucapnya.

Menurutnya masyarakat yang terkena ISPA akibat erupsi Gunung Marapi berada di Kecamatan Canduang dan Sungai Pua. Karena dua wilayah ini yang berdekatan dengan Gunung Marapi.

Selain pemeriksaan, ia juga terus mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan saat erupsi terjadi. 

“Kami terus imbau masyarakat agar mengurangi aktivitas luar ruangan dan menggunakan masker saat erupsi terjadi,” katanya.

Sementera itu Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Sumatera Barat Masrul Basyar mengatakan, pemeriksaan ini merupakan bakti dari PBDI Sumbar terhadap masyarakat yang terdampak erupsi Marapi. "Kami lakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat yang terdampak," ucapnya.

Dia melanjutkan, ada sebanyak 20 orang dokter paru yang dilibatkan dalam pemeriksaan ini. Dokter-dokter tersebut berasal dari rumah sakit yang tersebar di Sumatera Barat. "Selain dokter beberapa rumah sakit juga meminjamkan alat pemeriksaannya kepada kami," ucapnya.

"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat Sungai Pua yang berjumlah sekitar 500 orang," ucapnya.(*3)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Gunung Marapi

Index

Berita Lainnya

Index