LIPO - Gunung Marapi yang berlokasi di Sumatra Barat kembali meletus pada Selasa pagi, 13 Februari 2024, sekitar pukul 08.53 WIB.
Tinggi kolom abu dalam erupsi tersebut tidak termati, tapi amplitudo maksimum letusan mencapai 29,9 mm dengan durasi selama 28 detik.
"Kolom abu letusan tidak teramati karena tertutup kabut. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," kata Plt. Ketua Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangannya, Selasa.
- Baca Juga Gunung Marapi Erupsi Lagi Pagi Ini
Gunung dengan ketinggian mencapai 2.884 mdpl tersebut berstatus Level III atau Siaga. Gunung Marapi menjadi gunung kedua paling aktif di Indonesia berdasarkan catatan letusan pada 2024. Gunung api ini tercatat sudah meletus sebanyak 49 kali sepanjang 2024.
Sehari sebelumnya, pada Senin malam, 12 Februari 2024, sekitar pukul 21.14 WIB, Gunung Marapi mengalami erupsi, tapi kolom erupsi tidak teramati.
Wafid merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi ataupun pendaki tidak memasuki dan melakukan kegiatan dalam radius 4,5 km dari pusat erupsi, yakni kawah Verbeek Gunung Marapi.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," katanya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat menggunakan masker dan kacamata karena dikhawatirkan terjadi hujan abu. Selain itu, warga sekitar diharapkan mengamankan sarana air bersih juga membersihkan atap rumah dari abu vulkanik tebal agar tidak roboh.
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," ujarnya.(*3)