Isu Kecurangan Pemilu 2024 Menyeruak di Riau: Edwin Kecewa, GAES Pasang Kuda-kuda

Isu Kecurangan Pemilu 2024 Menyeruak di Riau: Edwin Kecewa, GAES Pasang Kuda-kuda
Koordinator Gerakan Arif Eka Saputra (GAES), Rinaldi/F: ist

PEKANBARU, LIPO - Isu kecurangan menyeruak tidak hanya pada Pilpres, namun juga menjalar hingga ke Pemilihan legislatif, tidak terkecuali para calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Provinsi Riau pada Pemilu 2024. 

Perkembangan suara masuk pada klaster ini, cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, 2 anggota DPD RI diprediksi terlempar dari kursinya, dalam perkembangan baru yang ditayangkan oleh website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) pada link www.pemilu2024.kpu.go.id/pemilu_dpd/hitung-suara/14. 

Website yang banyak disorot khalayak ramai karena isu cloud servernya di luar negeri tersebut, Rabu (21/02/24) menayangkan aksi kejar-kejaran suara K.H. Muhammad Mursyid, M.Pd.I. dengan Arif Eka Saputra, S.Pi. 

Pada tayangan website tersebut di pukul 11:01:07, dijelaskan bahwa, progres suara yang masuk baru 10.833 TPS dari total 19.366 TPS atau sejumlah 55.94%. 

Dalam pantauan liputanoke.com, H. Edwin Pratama Putra, S.H., yang merupakan calon incumbent sempat membuat status yang diduga merupakan ekspresi kekecewaannya dari proses yang dianggapnya ada dugaan permainan  curang.

“Kita saat ini mengamati oknum-oknum yang curang dan zalim terhadap Pemilu DPD RI, dia berpikir kita bodoh, tidak tau dan tak pegang data C1. Mesti dibagaimanakan orang yang curang ini teman-teman semua ???,” tulis facebook dengan nama Edwin Pratama Putra pada 19 Februari 2024 pukul 13.41 WIB. 

Hal senada juga ditemukan liputanoke.com pada akun Instagram yang ditengarai milik senator muda asal Kampar tersebut, dengan nickname edwinpapu pada postingan 1 hari lalu. 

Akun Instagram tersebut memuat tentang perbedaan antara kertas hasil rekapitulasi Teli dengan C salinan yang hasilnya tidak sama. Suara perempuan dalam Video tersebut juga menyerukan agar seluruh saksi calon DPD RI berhati-hati. 

Di tempat terpisah, Koordinator Gerakan Arif Eka Saputra (GAES), Rinaldi, menyebutkan bahwa dirinya bersama tim sudah memasang kuda-kuda waspada sejak hari pencoblosan. 

“Jujur, calon kami merupakan pendatang baru di dunia politik. Bisa dikatakan newbie. Namun, kami sudah siaga dari awal, untuk menangkal upaya-upaya yang tidak baik, sehingga merugikan demokrasi. Akan tetapi, memuat dugaan kecurangan di medsos saja, menurut kami tidak cukup. Harus segera dilaporkan ke Bawaslu, agar kemudian dapat diproses. Jika tidak dilaporkan, ya akan menjadi sia-sia saja. Dan kami apresiasi jika Bung Edwin mau melaporkan dugaan-dugaan manipulasi itu ke pihak terkait,” terangnya.

Hanya saja menurut pria yang sehari-hari berdagang bakwan kuah itu, Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu disampaikan kepada Pengawas Pemilu sesuai tingkatan dan wilayah kerjanya paling lambat 7 hari sejak diketahui dan/atau ditemukannya pelanggaran Pemilu. 

“ya, harinya menurut kalender. Sedangkan penanganannya, hari kerja. Jika ditemukan 14 Februari, maka menurut kami hari ini batas akhir pelaporan. Namun, itu semua dikembalikan kepada si penemu dugaan kecurangan. Himbauan saya, Bung Edwin, segeralah melapor,” tandasnya.*****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pemilu 2024

Index

Berita Lainnya

Index