Lahan Terbakar Capai 123,23 Hektare, BPBD Riau Dorong 5 Daerah Ini Tetapkan Siaga Karhutla

Lahan Terbakar Capai 123,23 Hektare, BPBD Riau Dorong 5 Daerah Ini Tetapkan Siaga Karhutla
Ilustrasi/ist

PEKANBARU, LIPO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau dorong lima daerah tetapkan status Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) lebih awal. Yakni Bengkalis, Siak, Pelalawan dan Rokan Hilir (Rohil) serta Indragiri Hilir (Inhiil). Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemko) Dumai terlebih dahulu sudah menetapkan status siaga.

"Dumai sudah (tetapkan status siaga). Kita juga dorong daerah yang rawan terjadi kebakaran juga menetapkan status siaga Karhutla," kata Kepala BPBD Riau Edy Afrizal, Rabu (6/3/24).

Baru-baru ini papar Edy, dirinya sudah berkomunikasi intens dengan Pemkab Bengkalis melalui instansi terkait. Diharapkan status tersebut segera diumumkan.

"Kita mendorong lima daerah tergolong rawan terjadi Karhutla. Tapi minimal dua saja itu sudah cukup. Sehingga provinsi juga bisa menetapkan status serupa sebagai tindak lanjut dan kewaspadaan," ujar Edy.

Lanjut mantan pejabat Kepulauan Meranti ini, saat ini Karhutla sudah terjadi di beberapa daerah. Berdasarkan data terakhir yang diterima BPBD Riau pada 5 Maret,  luasan hutan dan lahan di Riau terbakar mencapai 123,23 hektar.

Dengan rincian Rohil 1 hektar, Dumai 84,80 hektar. Bengkalis 14,30 hektar, Meranti 3,50 hektar, Siak 1 hektar, Pekanbaru 0,05 hektar, Pelalawan 14,73 hektar, Inhil 3,80 hektar, Kuansing 0,05 hektar. Sedangkan untuk Kabupaten Kampar, Rohul, Inhu dilaporkan masih nihil dari Karhutla.

"Harapan kita mendorong daerah lebih awal menetapkan siaga Karhutla, Tujuannya untuk mempermudah koordinasi. Sehingga begitu ada ancaman Karhutla kita sudah benar-benar sudah siaga," ungkap Edy.

Selain itu, Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto sebagai komando tertinggi dalam hal penanggulangan Karhutla juga sudah bisa langsung memerintahkan penanganan lintas daerah. Begitu juga pusat sudah bisa turun tangan memberikan berbagai bantuan yang dibutuhkan.

"Inilah pentingnya penetapan status siaga lebih awal. Bukan berarti Karhutla sudah besar kita baru sibuk menetapkan status," ujar Edy lagi.(*3)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index