PEKANBARU, LIPO - Rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU Riau di hotel Aryaduta diwarnai aksi protes sejumlah saksi dan Bawaslu kabupaten dan kota. Salah satu terkait aturan saksi dan undangan yang diperbolehkan ikut rekapitulasi penghitungan suara pemilu 2024.
Padriansyah kordip pencegahan Bawaslu Kampar misalnya memprotes kenapa seluruh yang terundang baik itu pimpinan dan Bawaslu dan sekretariat tidak semuanya dimasukkan ke ruangan rekapitulasi.
"Rekan-rekan kami masih di luar dan tidak ada akses masuk ke dalam ruangan rekapitulasi ini,"ujarnya. Kamis 7 Maret 2024.
Menurut Dia seharusnya semua terundang dimasukkan karena ada hal-hal penting yang tidak bisa diselesaikan hanya satu orang saja.
Sementara hal yang sama juga dikeluhkan oleh Rendra salah satu saksi dari PKB sangat menyayangkan aturan KPU yang hanya memperbolehkan satu saksi yang diperbolehkan masuk.
"Biasanya kami melakukan rekapitulasi tingkat provinsi saksi kami dua orang tapi yang diperbolehkan hanya satu orang yang masuk. Dan jika saya ada halangan seperti ke toilet sementara rekapitulasi berjalan saksi PKB tidak ada lalu bagaimana,"tegasnya.
Untuk itu Dia berharap KPU bisa memasukkan saksi PKB ke ruangan rekapitulasi. "Jika kursi tidak ada kami dari partai siap menyediakannya,"sesalnya.
Menanggapi hal itu ketua KPU Riau Rusidi Rusdan mengatakan bahwa KPU telah menyediakan empat kursi untuk pimpinan Bawaslu.
"Dan jika ada staf operator yang dibutuhkan kita akan sediakan kursi. Sebab ini kita lakukan karena kondisi ruangan tidak mendukung. Awalnya kita rencanakan aulanya dibelakang yang lebih besar. Namun rekomendasi Polda bahwa gedung ini yang kita pakai soal keamanan,"ujarnya.
Terkait masukkan dari saksi PKB, Rusidi mengatakan sesuai aturan KPU saksi hanya diperbolehkan satu orang. Hal ini karena ruangan terbatas.
"Jadi saya minta untuk hal ini tidak diperdebatkan,"ujarnya.
Hingga berita diturunkan pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilu 2024 masih berlangsung.(***)
GoogleNews
