Parit Jalan Durian Tak Terurus, Warga: Pekanbaru Kota Berkuah

Parit Jalan Durian Tak Terurus, Warga: Pekanbaru Kota Berkuah
Parit Jalan Durian, Pekanbaru/F: LIPO

PEKANBARU, LIPO - Air yang meluap dari pembatas parit, warnanya yang telah menghitam dengan campuran lumut, sampah hingga berisikan jentik-jentik nyamuk nan tak terhitung. Ketika dicium aromanya timbulkan bau busuk. Itulah gambaran kondisi yang harus dihadapi masyarakat Pekanbaru bila melalui Jalan Durian.

Berbelok dari Simpang Empat Soekarno Hatta, akan terlihat pemandangan bagaimana tak berjalannya drainase Jalanan Durian tersebut. 

Salah satu pedagang, Zulkifli, mengungkapkan, penyebabnya adalah tersumbatnya saluran drainase tersebut. 

Tak hanya diakibatkan sampah, akar-akar kayu yang telah memanjang juga memperparah kondisi drainase. Upaya pemotongan pun tidak bisa dilakukan masyarakat karena pohon tersebut milik pemerintah. 

Pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), telah mengerahkan petugas kebersihan “pasukan kuning”. Namun parit tersebut tetap bermasalah dan menyebabkan air meluap ke badan jalan. 

Zul (sapaan akrabnya), mengatakan, mereka terakhir melakukan pembersihan pada areal drainase Jalan Durian pada tahun lalu.

“Ini mampet semua, disini mampet disana mampet (parit, red). Pasukan kuning pun tak pernah kesini lagi. Paling-paling hanya sekali setahun dan itupun nampak sama saya tahun lalu,” ujar Zul kepada liputanoke.com pada Minggu (31/04/2024).

Dirinya menuturkan, saat ini setiap pengaduan tak pernah digubris lagi. Mungkin menunggu rusak parah baru diperbaiki.  Padahal menurutnya parit ini harusnya dibersihkan paling tidak setiap sebulan sekali agar drainasenya lancar.

“Sama siapa? Orang-orang bawah ini mana ada di denger. Harus ada jalan rusak hingga memakan korban baru (pemerintah) bergerak,” ucap Zul.

Keadaan parit ini makin parah saat kondisi hujan. Bila diguyur hujan, air yang meluap ini akan menimbulkan bau sangat tak sedap. Menurut Zul hal ini makin diperparah dengan bercampurnya dengan limbah warga. 

“Hujan dikit banjir, ga hujan pun tetap banjir. Banjir buat ga nampak lagi jalan. Gak kota bertuah lagi, kota berkuah,” ucap Zul dengan nada kesal.

Dirinya berharap agar parit itu segera dibersihkan. 

“Kan mereka digaji, kalau kita digaji biarlah kita yang bersihkan (parit). Kan kalau dibersihkan parit ini tak akan banjir, seperti yang lalu,” tutupnya.

Menurut pantauan liputanoke.com areal parit disekitar areal perkantoran Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan terparah. 

Berbeda dengan kondisi di sekitar wilayah Brigade Mobile (Brimob), parit disini lebih  tertata dan dalam kondisi baik. *****

 

 

 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Drainase

Index

Berita Lainnya

Index