Sebut Pekanbaru Miniaturnya Indonesia, Pj Muflihun Jamin Tidak Ada Diskriminasi

Sebut Pekanbaru Miniaturnya Indonesia, Pj Muflihun Jamin Tidak Ada Diskriminasi
Pj Wako Pekanbaru, Muflihun/F: LIPO

PEKANBARU, LIPO - Indonesia adalah negara dengan banyak budaya dan ras yang berbeda karena ada banyak keragaman di Indonesia. 

Pekanbaru adalah salah satu Kota di Indonesia dan juga merupakan Ibu Kota Provinsi Riau. Pekanbaru merupakan kota multikultural dengan beragam agama, suku dan etnis melebur bersama. 

Keberagaman ini tak jadi persoalan hingga saat ini. Saat Masjid Annur tengah melaksanakan Shalat Idul Fitri, pengurus Gereja HKBP Pekanbaru turut berperan dengan menyediakan tempat parkir untuk kendaraan umat Muslim yang hendak beribadah di masjid tersebut. Tindakan tersebut menjadi contoh nyata keharmonisan antar umat beragama di Pekanbaru.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat  Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru Masykur Tarmizi, menjelaskan, bahwasanya saat ini Pekanbaru telah memiliki penduduk sebanyak 1 juta 186 ribu.  Apabila dihitung secara kartu tanda penduduk (KTP) masyarakat, Pekanbaru terdapat sekitar 1 juta 300 ribu.

Dirinya memaparkan bahwasannya hal tersebut jadi pertanda kemajuan Pekanbaru. Dari jumlah penduduk Pekanbaru terdapat 37 suku bangsa di dalamnya. Tak khayal bila dirinya katakan Pekanbaru telah menjadi miniatur Indonesia. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika tahun lalu, Masykur memaparkan beberapa suku bangsa yang mendiami kota bertuah ini. Pada urutan pertama, suku minang mendominasi dengan 40,96% dari keseluruhan warga Pekanbaru. 

Lalu selanjutnya ada suku Melayu dengan 23,1 %. Setelahnya ada suku Jawa sebanyak 15.7% dibawahnya ada Batak sebesar 11.02 %. Terakhir Tionghoa dengan 2.5%. Pun demikian dia katakan ada sebesar 6.7% suku bangsa lainnya yang menjadi warga Pekanbaru.

“Hampir 41% suka atau tidak suka kita. Warga Pekanbaru yang 1.1 juta tadi berasal dari saudara-saudara kita perantau Minang.  Dan teruntuk melayu 23,1% % tersebut telah termasuk masyarakat Melayu yang berasal dari Siak, Kampar, Kuansing dan lain-lain,” jelas Masykur diikutip liputanoke.com.

Kendati demikian, Penjabat (PJ) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, menjamin tak akan ada perbedaan. Hal ini bukan tanpa sebab, kebersamaan telah terpupuk dari bangku sekolah. Sehingga Muflihun dapat menyimpulkan keberagaman akan dapat membawa keharmonisan.

“Konsep negara kita adalah NKRI. Dari sabang sampai merauke, Bhineka tunggal ika. Jangan memecah NKRI ini,” tegas Muflihun, dikutip liputanoke.com, pada saat memberikan kata sambutan di acara halal bihalal di kantor Pemko, Selasa  16 April 2024.

Dirinya pun menegaskan, bahwa Pemerintah Pekanbaru dapat menjamin tidak adanya diskriminasi. Hal ini dapat dilihat dari program kesehatan yang melayani masyarakat.

“Alhamdulillah Pekanbaru mampu kepada semua masyarakat. apapun etnisnya Batak, China, Melayu Jawa. Ketika dia ber ktp Pekanbaru. Tak usah risau, dia bisa bawa ktpnya ke puskesmas atau rumah sakit. Dia akan diobati secara gratis,” tutup Muflihun. *****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pemko Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index