Waspadai Rekam Jejak Digital di Internet, Topik Webinar Kominfo di Indragiri Hilir

Waspadai Rekam Jejak Digital di Internet, Topik Webinar Kominfo di Indragiri Hilir
Kemenkominfo bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau akan menggelar webinar literasi digital /ist

INDRAGIRI HILIR, LIPO – Keamanan digital menjadi aspek penting yang wajib diperhatikan pengguna digital. Aspek penting lain yang luput dari perhatian pengguna digital, yakni rekam jejak digital. Padahal, setiap aktivitas di internet akan meninggalkan jejak digital (digital footprint).

Untuk memberikan pemahaman terkait rekam jejak digital di internet, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (8/5) pagi, pukul 09.00 WIB.

Mengusung tema ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”, webinar yang akan diikuti secara nobar oleh pelajar dari berbagai sekolah itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Yakni, Pengawas SMP sekaligus Fasilitator Nasional Program Sekolah Penggerak Angkatan I Syaiful Anwar, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Ramatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro, influencer Dyah Hakim, dan Azka Said selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera0805. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (7/5).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, setiap aktivitas di internet mulai dari unggahan foto, aktivitas berbagi pesan, mengunjungi laman situs, unggahan konten atau meninggalkan komentar, mengisi data pribadi, internet banking dan lainnya, akan meninggalkan jejak digital.

”Data-data tersebut merupakan jejak digital yang, tanpa sadar, kita tinggalkan dan akan tersimpan abadi di internet. Seseorang dapat memanggilnya kembali sesuai kepentingan dan kebutuhan masing-masing. Jaga rekam jejak digital kita agar selalu baik dan positif,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Kemenkominfo menambahkan, hal yang tidak disadari oleh banyak warganet ialah mereka tidak mengira kalau jejak digital pada media sosial bisa dijadikan identifikasi instansi bagi calon pelamar kerja. ”Juga, sebagai bahan pertimbangan penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), pelamar beasiswa, bahkan promosi jabatan,” imbuh Kemenkominfo.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tulis Kemenkominfo.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Kominfo

Index

Berita Lainnya

Index