PEKANBARU, LIPO - Tiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau mengemukakan pandangan berbeda mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi bahaya media sosial bagi generasi muda.
Hal ini terlihat dalam debat pertama Calon Gubernur dan wakil gubernur Riau di SKA Co-Ex, pada Selasa malam 29 Oktober 2024.
Calon gubernur nomor urut 01, Abdul Wahid, misalnya menekankan pentingnya teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan kualitas masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan data dan meningkatkan kecerdasan melalui pelayanan publik yang berbasis teknologi. Kami percaya, dengan mengadopsi teknologi, masyarakat dapat lebih sejahtera,” ungkap Wahid.
Sementara itu, calon nomor urut 02, Nasir menyoroti pentingnya pendidikan moral di sekolah untuk mengurangi ketergantungan siswa pada handphone.
“Kami akan memperkuat pendidikan akhlak dan mengurangi jam sekolah agar anak-anak tidak terlalu banyak berinteraksi dengan ponsel,” jelasnya.
Calon nomor urut 03, Syamsuar, menegaskan perlunya teknologi yang sesuai dengan budaya lokal.
“Kemajuan teknologi harus diselaraskan dengan adat dan istiadat kita. Masyarakat Riau sudah pintar dan mampu membedakan berita hoax yang bisa merusak moral dan persatuan bangsa,” tegas Syamsuar.
Meskipun berbeda, ketiga calon gubernur tersebut sepakat bahwa pendidikan dan pengawasan menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatif media sosial bagi generasi muda di Riau.*****