PEKANBARU, LIPO - Ada yang menarik dari debat perdana Pilgubri yang diikuti ketiga pasangan calon yang disiarkan secara langsung oleh salah satu TV Nasional, pada Selasa (28/20/2024) malam.
Dari beberapa sesi debat yang berlangsung lebih kurang dua jam
di SKA Co-Ex tersebut, tiba-tiba mencuat hal menarik saat segment saling melempar pertanyaan antar pasangan calon gubernur.
Pada segmen tersebut Paslon Nomor 03 menanyakan indikator mewujudkan Visi Riau Emas kepada paslon 02.
"Pak Nasir, dalam visi bapak menyebutkan akan mewujudkan visi Riau emas, ini seperti visi indonesia emas, bagaimana mewujudkan itu," tanya Syamsuar cagub nomor urut 3
Lalu ditimpali cawagubri nomor 03 Mawardi "Visi Riau Emas bapak diwujudkan pada tahun 2030, sementara visi Indonesia emas baru bisa ditargetkan terwujud pada tahun 2045, apa indikatornya?," tanya cawagub Mawardi
Cagubri 02 Muhammad Nasir terkesan sedikit gelagapan dan tidak fokus dalam menjawab pertanyaan tersebut, sehingga apa yang ditanyakan tidak tergambar dari jawaban yang diberikan.
"Mangkanya bang, izinkan kami jadi gubernur, kami akan selesaikan ini dengan tuntas, kami akan mencari anggaran Pusat untuk memfasilitasi seluruh anggaran desa, yang hari ini jalan-jalan desa rusak, kami akan memfasilitasi 1 desa dan 1 Kabupaten Rp500 miliar per tahun dari APBN," jelas cagub nomor 02 lini.
Cagubri Nasir juga mengatakan, akan menaikan APBD Riau hingga Rp15 triliun per tahun.
"Hari ini APBD kita Rp9,6 triliun, kami akan naikan seperti zaman Bang Rusli hingga Rp15 triliun, " lanjut Nasir lagi.
Hal yang sama juga terjadi saat paslon 01 Abdul Wahid - SF Hariyanto melontarkan pertanyaan bagaimana menerapkan budaya Melayu dalam pemerintah yang good governance.
Paslon 03 Nasir-Wardan juga tidak memberikan jawaban yang menggambarkan pemahamannya terhadap topik yang dipertanyakan.
"Budaya itu satu objek wisata yang bagus, bahwa kami ingin budaya ini diceritakan dan jadi sejarah, sejarah yang baik menceritakan budaya ini, bagaimana hari ini kita punya Istana Siak, tapi masyarakat dan anak kecil tidak tau," jelas Nasir.
Dikisahkan Nasir lagi "bahwa Istana Siak ini menjaminkan uangnya untuk negara kita, ini yang harus dilakukan, bagaimana Istana Siak ini bisa membangun potensi budaya yang baik ini," jelas Nasir lagi.
Debat publik antar calon gubernur dan wakil gubernur pertama ini mengangkat tema Tata Kelola Pemerintahan yang baik, dan pembangunan yang inklusif.*****