PEKANBARU, LIPO - Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengucapkan belasungkawa atas musibah yang dialami kendaraan milik PT Empat Res Bersaudara (ERB) saat mengangkut karyawan, pada Sabtu (22/02/25).
Dimana, pada musibah tersebut telah menimbulkan korban jiwa, termasuk anak-anak.
“Saya atas nama pemerintah dan pribadi berbelasungkawa. Saya sangat merasa sedih. Semoga korban yang hilang segera ditemukan,” ucap Wahid yang sedang mengikuti orientasi kepala daerah di Magelang.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan korban meninggal tabah dan ikhlas. Dan korban yang meninggal dalam husnul khotimah,” ucap Wahid lagi.
Abdul Wahid mengaku mengetahui musibah tersebut setelah membaca sejumlah pemberitaan di media.
“Saya meminta pihak terkait fokus terhadap pencarian korban dahulu. Bagaimanapun ini kejadian yang tidak dikehendaki,” turur Wahid.
Abdul Wahid berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Ia pun meminta pihak perusahaan ke depan mengawasi aktivitas karyawan lebih ketat lagi.
“Kita minta perusahaan kedepan mengawasi karyawannya. Semoga ini menjadi pembelajaran,” pintanya.
Selain mengawasi, perusahaan juga diminta memperbaiki kondisi jalan jembatan yang rawan untuk dilalui. Perusahaan diminta tidak mengabaikan keselamatan karyawan.
“Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan abai terhadap keselamatan,” tutup Wahid.
Untuk diketahui, truk milik PT ERB saat itu sedang mengangkut 32 karyawan. Naas, truk tersebut masuk ke sungai Segati, di areal konsesi HTI PT Nusa Wana Raya (NWR).
Berdasarkan keterangan pihak PT, NWR, Abdul Hadi, sejumlah karyawan tersebut hendak berbelanja ke Desa Segati. Mereka tidak sedang bekerja dan libur. Naas, truk tersebut terjun ke sungai Segati, Langgam, Pelalawan, Riau.
"Para penumpang saat itu posisi tidak melakukan aktivitas pekerjaan atau libur bekerja. Mereka melakukan perjalanan untuk berbelanja di Desa Segati," kata Abdul Hadi, kepada liputanoke.com pada Sabtu (22/2/2025).
Sepanjang proses pencarian korban, telah ditemukan beberapa korban 14 orang dewasa, dan 3 orang anak-anak dalam keadaan selamat.
Sementara itu sebanyak 6 orang dewasa dan 6 anak masih dalam pencarian, dan 3 anak dinyatakan meninggal.
"Saat ini seluruh korban sudah kita tangani di klinik perusahaan dan jika dibutuhkan tindakan medis lanjutan akan kita rujuk ke RS terdekat," ungkapnya.
Sedangkan penyebab kecelakaan tersebut terjadi diduga akibat sopir mengantuk sehingga mobil masuk ke dalam sungai.
"Soal cek kesehatan setiap kontraktor kita ada SOP yang harus dipatuhi terkait K3. Terkait kejadian ini masih dalam investigasi dan masih fokus mencari korban," pungkasnya.*****