Lestarikan Aswaja, Gubri Wahid Bersyukur dan Bangga Didukung Ulama Perti

Lestarikan Aswaja, Gubri Wahid Bersyukur dan Bangga Didukung Ulama Perti

PEKANBARU, LIPO - Gubernur Riau, Abdul Wahid, menghadiri Seminar Internasional dan Mudzakarah Pendidikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) serta Pengukuhan Pengurus Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan Perti Nasional (LP3N), pada Rabu 23 April 2025. 

Acara berlangsung di Ballroom Dang Merdu, Menara Bank Riau Kepri (BRK), dihadiri Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar dan dan tokoh-tokoh penting Perti, termasuk Ketua PP Perti Buya Drs. Syafri Hutauruk dan Pembina Perti Buya Dr. Oesman Sapta Odang.  

Acara diawali dengan laporan panitia, kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan Ustadz Abdul Somad sebagai Direktur LP3N, bersama jajaran pengurus lainnya.   

Dalam sambutannya, Gubernur Abdul Wahid menegaskan bahwa Islam yang berkembang di Riau sejak awal adalah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dengan empat pilar utama yaitu Aqidah Imam Asy'ari, Fiqih Imam Syafi'i, Tasawuf Imam Al-Ghazali dan Tarekat Naqsyabandiyah. 

Ia menjelaskan bahwa sejak Perti didirikan pada 1928 oleh Inyiak Canduang dan Inyiak Jaho, ulama Riau seperti Syekh Abdul Ghani Al-Kampari turut mendukung gerakan ini dengan mendirikan madrasah Tarbiyah Islamiyah di Tanjung Berulak, Kampar.  

Abdul Wahid menyebutkan bahwa banyak putra-putri Riau yang menimba ilmu kepada ulama Perti, seperti Syaikh Aidarus belajar kepada Syaikh Mudawali. Buya Dr. Satria Efendi dan Buya Bakhtiar Daud berguru kepada Syaikh Sulaiman Ar-Rasuli (Inyiak Canduang).  

Ia juga bercerita tentang perjuangannya sendiri sebagai seorang anak yatim dari Desa Simbar, Indragiri Hilir, yang belajar Aswaja di Canduang sebelum kembali ke Riau untuk mengabdikan diri.  

"Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan ulama Perti, Abdul Wahid hari ini diberi amanah menjadi gubernur Riau," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyoroti tantangan umat Islam saat ini, termasuk serangan dari aliran-aliran yang mengatasnamakan Sunnah tetapi menyimpang.

"Saya mendorong Perti untuk melakukan revisi, pembaruan, dan regenerasi agar tetap relevan.  Dan mempertahankan kitab kuning sebagai sumber pemahaman Al-Qur’an dan Sunnah, namun tetap eksis mengikuti perkembangan zaman," harapnya.

Dalam dari itu Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap seminar ini dan berharap menjadi awal kemajuan pendidikan Perti ke depan.*****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pelantikan

Index

Berita Lainnya

Index