LIPO - Saat ini seluruh jamaah haji asal Provinsi Riau dilaporkan telah tiba dengan selamat di Kota Makkah Al-Mukarramah pada Sabtu (24/5/2025) lalu.
Dengan kedatangan terakhir Kloter BTH 13, yang merupakan gabungan jamaah dari Riau dan Jambi, kini lebih dari 5.000 jamaah Riau telah bersiap menyongsong puncak ibadah haji.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Riau, Defizon, membenarkan bahwa seluruh kloter jamaah haji asal Riau sudah berada di Makkah dan dalam kondisi stabil.
“Alhamdulillah, hari ini seluruh jamaah asal Riau, termasuk yang tergabung dalam Kloter BTH 13, sudah berada di Makkah. Ini menandakan seluruh kloter dari Riau telah siap menjalani fase puncak ibadah haji di Armuzna,” ujar Defizon, Sabtu (24/5/2025).
Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 5.000 jamaah haji asal Riau yang diberangkatkan melalui Embarkasi Batam (BTH), terbagi dalam Kloter 3 hingga Kloter 13. Seluruhnya telah menyelesaikan rangkaian ibadah di Madinah dan kini tengah mempersiapkan diri untuk wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Menurut Defizon, kondisi jamaah cukup baik dan terus dipantau oleh tim kesehatan. Ia mengimbau para jamaah untuk menjaga kebugaran fisik menghadapi cuaca panas di Makkah.
“Cuaca cukup ekstrem, kami terus mengingatkan jamaah untuk menjaga hidrasi, pola makan, dan menghindari aktivitas berat. Gunakan pelindung kepala saat beraktivitas di luar,” pesannya.
Untuk mematangkan persiapan spiritual, para jamaah juga mengikuti bimbingan manasik lanjutan yang dipandu oleh petugas pembimbing ibadah dari masing-masing kloter. Bimbingan ini difokuskan pada tata cara pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Namun di tengah kabar baik tersebut, terselip kabar duka. Seorang jamaah dari Kloter 4 asal Riau dilaporkan wafat di Makkah beberapa hari lalu. Jenazah telah dimakamkan sesuai prosedur yang berlaku di Tanah Suci.
“Kami turut berduka atas wafatnya salah satu jamaah kami. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” ucap Defizon.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras para petugas kloter, tim kesehatan, serta ketua rombongan yang senantiasa mendampingi jamaah selama pelaksanaan ibadah.
“Semoga seluruh jamaah diberikan kekuatan, kesehatan, dan kelancaran dalam menjalani puncak ibadah haji, serta kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa predikat haji mabrur,” paparnya.
Sementara itu, Layanan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I di Madinah berakhir hari ini. Hal itu ditandai dengan keberangkatan delapan kelompok terbang (kloter) dengan 3.267 jemaah dari Kota Nabawi menuju Makkah Al-Mukarramah.
Selanjutnya, layanan jemaah akan terpusat di Baitul ‘Atieq.
Jemaah haji gelombang I diberangkatkan dari Tanah Air menuju Kota Madinah. Proses kedatangan jemaah berlangsung dari 2 – 17 Mei 2025. Setelah tinggal selama sembilan hari di Madinah, jemaah secara bertahap diberangkatkan menuju Makkah.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, M. Luthfi Makki, menyampaikan bahwa seluruh jemaah telah diberangkatkan ke Makkah, kecuali yang masih menjalani perawatan.
“Berdasarkan informasi dari KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) ada 35 jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, dan 4 jemaah dirawat di KKHI. Sekitar 12 orang akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans,” jelas Lufti Makki saat memantau pergerakan jemaah haji di Sektor Bir Ali, Minggu (25/5/2025).
Setelah proses pemberangkatan jemaah selesai, lanjut Makki, para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah akan menyisir hotel dan area sekitar Masjid Nabawi untuk memastikan tidak ada jemaah yang tertinggal. Setelah itu, petugas akan diberangkatkan ke Makkah mulai 26 Mei 2025, untuk memperkuat layanan, utamanya menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Luthfi Makki mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan, serta cukup istirahat dan makan selama di Makkah Al-Mukarramah. Pasalnya, cuaca Makkah juga sangat panas mencapai 41°C.
“Bagi jamaah haji yang sudah berada di Makkah, agar menjaga kesehatan, jangan terlalu dipaksakan ke Masjidil Haram, karena cuaca juga sangat panas, apalagi ini sudah mau mendekati masa puncak haji. Dan ketika masa puncak, baik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, itu kan pasti butuh tenaga yang luar biasa,” demikian Luthfi Makki mengingatkan.(***)