PEKANBARU, LIPO - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Riau pada Juni 2025 tercatat sebesar 186,27, mengalami penurunan sebesar 0,79 persen dibandingkan Mei 2025 yang sebesar 187,75.
Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Indeks Harga yang Diterima (It) petani sebesar 1,04 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar (Ib) petani juga turun tetapi lebih kecil yaitu sebesar 0,26 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa dari sepuluh provinsi di Pulau Sumatra, delapan diantaranya mengalami penurunan NTP pada Juni 2025.
"Riau menempati posisi keempat dengan penurunan NTP tertinggi setelah Kepulauan Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan. Sedangkan dua provinsi lainnya justru mencatatkan kenaikan NTP, dengan Aceh mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,86 persen," katanya, Senin 7 Juli 2025.
Lebih lanjut katanya penurunan juga tercatat pada Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sektor pertanian di Provinsi Riau, yang turun sebesar 0,50 persen. Penurunan ini didorong oleh turunnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,89 persen serta kelompok transportasi sebesar 0,08 persen.
"Di sisi lain, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya naik tipis sebesar 0,07 persen, sementara kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,05 persen. Kelompok pengeluaran lainnya relatif stabil," terangnya.
Dalam dari itu untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Riau juga mengalami penurunan sebesar 1,41 persen, dari 183,90 pada Mei 2025 menjadi 181,31 pada Juni 2025. Penurunan NTUP ini terjadi karena turunnya Indeks Harga yang Diterima (It) sebesar 1,04 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar untuk keperluan produksi (BPPBM) justru naik sebesar 0,37 persen.*****
GoogleNews
