PEKANBARU, LIPO - Lima Kabupaten/kota di Provinsi Riau meraih Ecological Fiscal Transfer (EFT) Award 2025 dalam ajang Konferensi Nasional Pendanaan Ekologis VI (Konfernas VI) yang digelar di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 5 Agustus 2025.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan daerah dalam menerapkan kebijakan Transfer Anggaran Berbasis Ekologi (TAKE) secara progresif, inovatif, dan berdampak nyata terhadap lingkungan.
Kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Siak, Bengkalis, Pelalawan, Rokan Hulu, dan Kota Dumai. Siak menjadi yang paling awal menerapkan kebijakan TAKE sejak 2021, diikuti Bengkalis pada 2022, Pelalawan tahun 2023, serta Rokan Hulu dan Dumai pada 2024.
Dengan capaian ini, Riau tercatat sebagai provinsi dengan jumlah penerima EFT Award terbanyak secara nasional pada tahun 2025.
Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Tarmizi, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan lima daerah tersebut. Menurutnya, penerapan kebijakan TAKE menunjukkan orientasi baru dalam pengelolaan anggaran daerah yang lebih berpihak pada prinsip keadilan ekologis.
“Skema EFT ini menghadirkan paradigma baru dalam pengelolaan keuangan daerah berbasis lingkungan. Ini bentuk nyata pengakuan fiskal terhadap peran desa dalam menjaga fungsi ekologis wilayahnya,” ujar Tarmizi.
Ia menyebut, lima daerah di Riau telah membuktikan bahwa pendekatan anggaran yang berorientasi pada pelestarian lingkungan bukan hanya bisa dilakukan, tapi juga memberi dampak positif, baik secara sosial maupun ekologis.
Tarmizi menegaskan bahwa keberhasilan ini harus diiringi dengan upaya menjaga keberlanjutan kebijakan melalui penguatan regulasi, peningkatan kapasitas pelaksana di tingkat lokal, serta pelibatan masyarakat dalam proses monitoring dan evaluasi.
“Tantangan ke depan adalah memastikan kebijakan ini terus berkembang secara berkelanjutan, dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Pendanaan ekologis harus menjadi pilar utama dalam menghadapi krisis iklim dan menjaga keseimbangan pembangunan,” katanya.
Konfernas VI tahun 2025 mengusung tema “Menapak Paradigma Baru: Inovasi dan Integritas untuk Pendanaan Hijau yang Transformatif”.
Acara ini diselenggarakan oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologis (KMS-PE) dengan dukungan dari The Asia Foundation, PATTIRO, dan PINUS Indonesia.*****