Tragedi di Puncak Gunung: Satu Nyawa Melayang, Puluhan Pendaki Alami Hipotermia di Gunung Bawakaraeng

Tragedi di Puncak Gunung: Satu Nyawa Melayang, Puluhan Pendaki Alami Hipotermia di Gunung Bawakaraeng
Ilustrasi/F: LIPO

LIPO - Seorang pendaki dinyatakan meninggal dunia dan 64 lainnya berhasil dievakuasi akibat hipotermia saat memperingati HUT Ke-80 RI di Gunung Bawakaraeng, Gowa, Sulawesi Selatan. Insiden ini terjadi di tengah membludaknya jumlah pendaki yang mencapai lebih dari 4.000 orang.

Korban meninggal diidentifikasi sebagai Irfan (24), warga Kabupaten Bone. Menurut Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, korban dinyatakan meninggal oleh tim dokter polisi (Dokpol) Polda Sulsel pada Minggu 17 Agustus 2025 malam dalam perjalanan evakuasi dari puncak gunung.

"Irfan ditemukan dalam kondisi hipotermia berat pada Minggu pagi. Meski sempat ditangani dan dievakuasi menggunakan tandu, nyawanya tidak tertolong," ujar Sultan, dilansir Kompas.id, Senin 18 Agustus 2025.

Irfan merupakan bagian dari kelompok lintas alam yang melakukan pendakian dari Bulu Baria menuju Bawakaraeng sejak Selasa 12 Agustus 2025. Rute yang dilalui termasuk menantang karena melintasi tiga puncak gunung dengan durasi perjalanan mencapai satu minggu.

Data Posko Siaga Merah Putih mencatat sebanyak 4.172 pendaki memadati kawasan Gunung Bawakaraeng melalui lima jalur berbeda. Jalur Bulu Ballea menjadi yang paling ramai dengan 1.706 pendaki, disusul jalur Tassoso (1.230), Panaikang (690), Lembanna (390), dan Lembah Ramma (156).

Menyusul insiden ini, pihak berwenang menutup sementara pendakian ke Gunung Bawakaraeng, Lembah Ramma, dan Danau Tanralilu hingga waktu yang tidak ditentukan akibat cuaca buruk.

Paulus, pendaki yang sering melintasi Bawakaraeng, mengungkapkan bahwa banyak pendaki masih meremehkan medan gunung setinggi 2.830 mdpl ini. 

"Padahal sudah sering jatuh korban. Peringatan selalu diabaikan," katanya.*****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Mendaki Gunung

Index

Berita Lainnya

Index