PEKANBARU, LIPO - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau menggelar rapat koordinasi dan sinkronisasi program Gerakan Mahasiswa Peduli Stunting Anak (GEMPITA) Riau 2025 secara virtual. Rapat ini menjadi langkah awal penyamaan persepsi seluruh pihak dalam mempercepat penurunan angka stunting di daerah.
Ketua TP-PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, menekankan bahwa program ini harus benar-benar nyata memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia berharap, gerakan tersebut tidak hanya sekedar formalitas, melainkan mampu berkontribusi langsung untuk kesejahteraan keluarga.
“Gerakan ini harus dibuat dengan jelas dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat,” tegas Henny di Kediaman Gubernur Riau. Kamis, (4/9/2025).
Henny juga menilai peran perguruan tinggi sangat penting dalam menyukseskan program ini. Menurutnya, universitas di Riau perlu bersinergi dan mendukung penuh upaya pemerintah. Ia mengajak mahasiswa untuk turun langsung ke masyarakat, mendampingi keluarga, sekaligus menjadi agen perubahan dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Kami sangat berharap universitas-universitas dapat bersinergi, mendukung dan membantu pemerintah dalam menyukseskan program ini. Kawan-kawan mahasiswa juga kita harapkan dapat memberikan kontribusi bagi tanah air kita. Saya yakin kita semua punya niat yang sama, agar ke depan anak-anak di Riau ini tidak ada lagi yang mengalami stunting,” katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) 4 TP-PKK Provinsi Riau, Elly Hayatinur, menjelaskan bahwa GEMPITA Riau hadir karena tren angka stunting di daerah yang masih fluktuatif. Ia melaporkan bahwa angka prevalensi stunting sempat menurun pada 2023, namun kembali meningkat di 2024. Kondisi ini dinilai memerlukan strategi baru yang lebih masif dan berkelanjutan.
Elly memaparkan, tujuan utama GEMPITA Riau adalah mengoptimalkan pendampingan keluarga berisiko stunting serta meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan. Program ini juga diarahkan untuk membangun kader muda peduli stunting dan menguatkan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat.
“Oleh sebab itu, TP-PKK Provinsi Riau meluncurkan program GEMPITA Riau sebagai inovasi dengan melibatkan mahasiswa sebagai kakak asuh stunting,” terang Elly.
Lebih lanjut Elly menjelaskan, sasaran program mencakup remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak balita. Kelompok tersebut dipilih karena dianggap paling berpengaruh terhadap kualitas generasi mendatang.
“Untuk strategi pelaksanaannya, akan meliputi pembentukan jejaring dengan perguruan tinggi, pemberian pembekalan materi kepada mahasiswa, pendampingan langsung ke masyarakat, serta monitoring yang dilakukan secara berkala,” terangnya.
Melalui langkah tersebut, diharapkan intervensi yang dilakukan bisa lebih terukur.
Elly menyebut, bahwa program ini dijalankan melalui kerja sama lintas sektor. Dengan kolaborasi yang kuat, Elly optimistis GEMPITA Riau akan mempercepat penurunan stunting. Ia menilai keterlibatan mahasiswa tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga memberi pengalaman berharga bagi generasi muda dalam pengabdian nyata di lapangan.
“Di sini, TP-PKK akan berperan sebagai fasilitator dan pengendali mutu, perguruan tinggi menyiapkan mahasiswa serta materi edukasi, sedangkan Dinas Kesehatan menyediakan data sasaran, pelayanan kesehatan, dan dukungan gizi,” pungkasnya.*****