.jpeg)
PEKANBARU, LIPO - Nilai ekspor Provinsi Riau pada periode Januari hingga Agustus 2025 menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan pertumbuhan signifikan sebesar 24,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Capaian ini didorong terutama oleh melonjaknya ekspor komoditas non minyak dan gas (non migas).
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, total nilai ekspor selama delapan bulan pertama tahun 2025 tersebut mencapai US$14,22 miliar. Sementara itu, ekspor nonmigas menyumbang US$13,44 miliar, yang tumbuh lebih tinggi, yakni 30,39 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, dalam rilis resminya mengungkapkan bahwa tren positif serupa terjadi pada ekspor bulan Agustus 2025 secara sendiri. Nilai ekspor Riau pada Agustus 2025 tercatat sebesar US$2,02 miliar, naik 23,45 persen dibanding Agustus 2024.
"Ekspor nonmigas Agustus 2025 bahkan mencapai US$1,98 miliar, atau mengalami kenaikan yang cukup tajam sebesar 31,74 persen dibanding Agustus tahun lalu," ujar Asep Riyadi, Selasa 7 Oktober 2025.
Dari sepuluh komoditas nonmigas andalan Riau, komoditas lemak dan minyak hewan/nabati menjadi penyumbang peningkatan terbesar. Nilai ekspornya meroket 50,35 persen menjadi US$2.650,15 juta pada periode Januari-Agustus 2025.
Sebaliknya, komoditas yang mengalami penurunan ekspor terbesar adalah ampas dan sisa industri makanan. Ekspornya anjlok 64,36 persen menjadi US$256,79 juta.
"Dari sisi negara tujuan, Tiongkok masih menjadi pasar terbesar bagi ekspor nonmigas Riau dengan nilai US$2.009,61 juta. Posisi berikutnya ditempati oleh India (US$1.308,22 juta) dan Malaysia (US$977,39 juta). Kontribusi ketiga negara ini terhadap total ekspor nonmigas Riau mencapai 31,96 persen,"terangnya.
Sementara itu, ekspor ke kawasan ASEAN bernilai US$2.487,98 juta dan ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1.617,03 juta.
Pertumbuhan ekspor juga terlihat merata di berbagai sektor. Ekspor nonmigas dari hasil industri pengolahan pada Januari-Agustus 2025 meningkat 30,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Tidak ketinggalan, ekspor hasil pertanian juga mencatatkan pertumbuhan yang sehat sebesar 22,61 persen.*****
GoogleNews
.jpeg)
