Pemprov Riau Rancang Acara Sambut Hari Pantun Nasional 2025

Pemprov Riau Rancang Acara Sambut Hari Pantun Nasional 2025
Ilustrasi/F: int

PEKANBARU, LIPO - Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan akan menggelar Perayaan Hari Pantun Nasional 2025. 

Pagelaran merawat sastra lisan ini dijadwalkan berlangsung di Gedung Anjungan Seni Idrus Tintin Pekanbaru, pada 17 Desember mendatang.

Momentum ini bertujuan melestarikan pantun yang telah mengakar kuat dalam jati diri Melayu. Gedung kebanggaan masyarakat Bumi Lancang Kuning itu terbuka untuk umum secara gratis.

Berbagai tokoh, seniman, budayawan, hingga pelajar, siap meramaikan acara. Dengan satu semangat yang sama yaitu merayakan pantun sebagai seni tutur yang hidup, relevan, dan terus berkembang mengikuti zaman.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Riau, Ariyadi, mengatakan pihaknya tahun ini merancang perayaan Hari Pantun Nasional melalui tiga rangkaian kegiatan istimewa. Mulai dari sarasehan tradisi pantun, pergelaran pantun, serta pengumuman lomba video berbalas pantun pelajar SMA/SMK/MA di Provinsi Riau. 

"Ketiganya dirancang saling melengkapi, menyatukan ruang diskusi, ekspresi seni, dan kreativitas digital," katanya, Senin (15/12/2025).

Dijelaskan, sarasehan tradisi pantun menjadi ruang refleksi dan dialog lintas generasi. Para narasumber membahas pantun dalam kehidupan masyarakat Melayu, mulai dari fungsi adat, nilai moral, hingga tantangan pelestarian di tengah arus budaya global.

"Diskusi tersebut akan diisi secara langsung oleh Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Pusat, Dr Pudentina. Kemudian, berbagai budayawan siap menjadi pemateri untuk memaparkan bahwa pantun bukan sekadar rangkaian rima, tetapi medium pendidikan karakter, etika bertutur, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun melalui lisan," jelasnya.

Diungkapkan, nantinya pagelaran akan menghadirkan pertunjukan berbalas pantun yang memikat. Para pemantun menampilkan kecakapan berbahasa, ketajaman rasa, dan terkandung pesan makna.

"Acara ini menampilkan berbagai seniman dan maestro pantun dan sastra lisan Melayu. Pantun Atuih ditampilkan oleh Salman Aziz. Selanjutnya, Syair Antau Kopa dibawakan Taslim, Hj Erdawati akan membawakan Malalak & Batimang, Tengkah Zapin oleh Ghazal TZ, Pantun Muda-mudi Wak Zul & Fadhil, serta masih banyak penampilan lainnya," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, suasana semakin semarak dengan diikut sertakan generasi muda yang turut tampil percaya diri di panggung. Mereka membuktikan bahwa pantun bukan milik masa lalu semata, melainkan masih memiliki tempat terhormat di hati anak muda hari ini.

Terlebih, inovasi paling menonjol tampak dalam lomba video berbalas pantun. Melalui visual dan media sosial, peserta ditantang mengemas pantun secara kreatif, singkat, dan komunikatif, tanpa meninggalkan kaidah sastra dan nilai budaya.

Kadisbud Riau Hariyadi, menambahkan perayaan ini bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan strategi kebudayaan yang berkelanjutan. Pantun harus terus hidup dan relevan, terutama di tengah dominasi budaya digital.

“Kami ingin memastikan pantun tidak hanya dipelajari di ruang kelas atau dipentaskan di acara adat, tetapi juga hadir di ruang digital yang dekat dengan generasi muda,” tutupnya.*****

 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Budaya

Index

Berita Lainnya

Index