Kekurangan Beras di Rohul Capai 17 Ribu Ton Per Tahun

Kekurangan Beras di Rohul Capai 17 Ribu Ton Per Tahun
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Rohul, Mubrizal/Liputanoke
PASIR PANGARAIAN, Lipo-Hingga kini, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) diperidiksi masih kekurangan beras mencapai sekitar 17 ribu ton per tahunnya, dikarenakan para petani di Rohul baik bertani sawah maupun ladang menjual hasil panennya ke luar daerah.

Dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Rohul, Mubrizal di ruang kerjanya, kemarin (15/9/2016) mengakui, hasil panen petani padi di Rohul banyak dijual keluar, karena dibeli orang luar yang datang ke Rohul, seperti dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kampar serta daerah lainnya.

"Kita masih kekurangan beras mencapai 17 Ribu ton per tahun untuk kebutuhan pangan, karena lahan kita hanya sekitar  2.199 hektar untuk 2 kali musim per tahuannya. Sedangkan  luas padi capai 13 ribu hektar per tahunnya," sebut Mubrizal.

Sehingga katanya lagi, rata-rata lahan produksi aktif per tahunnya capai 18 ribu hektar, dimana produksinya per hektar rata-rata 3 hingga 4 ton per hektarnyta. Bila seperti itu maka total produksi padi di Rohul capai sekitar  63 ribu ton per tahun.

"Ini akibat lajunya pertumbuhan penduduk yang sangat luar biasa di Rohul, bahkan untuk tahun ini diperkirakan masyarakat Rohul sudah mencapai 577 ribu jiwa," jelasnya.

Diakui Mubrizal, kemudian mental petani di Rohul juga memang perlu dibina dengan baik. Karena jika tidak maka nantinya program-program pertanian yang sudah dirancang pemerintah tidak akan berjalan dengan optimal.

"Bila kita serius, kemudian petani kita orientasinya bisnis bukan untuk hanya mencari makan, maka para petani bisa mendapatkan keuntungan Rp 3 juta per bulan dari hasil usaha pertanian dengan sawah," ucapnya.

Kemudian menurut Mubrizal, bila pengelolaan optimal lalu lahan persawahannya diurus, bisa menghasilkan sekitar  6 hingga 7 ton per hektarnya.

"Cuma untuk padi gogo yang paling tinggi pendapatannya, yakni sekitar 4 ton per hektar. Namun itu produksi padi gogo di dearah Tambusai,  sedangjan di Kecamatan Rambah ada yang membeli dari luar daerah, sehingga kita juga tetap kekurangan kebutuhan pangan khususnya beras," kata Mubrizal. (Lipo*18)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index